Soal Asap TPA Ciledug, Walhi Segera Turun ke Cirebon

Soal Asap TPA Ciledug, Walhi Segera Turun ke Cirebon

CIREBON - Kondisi asap di TPAS Ciledug masih tebal. Meskipun sempat diguyur hujan deras dua hari yang lalu, namun titik api belum bisa padam karena diduga berada di tengah dan tumpukan paling bawah. Pantuan Radar, Senin (25/9), dari TPAS tersebut, asap pekat masih keluar dan tertiup hingga ke permukiman warga. Asap mengganggu warga sekitar perbatasan di wilayah Cirebon maupun Brebes. Persoalan sampah yang ada di Ciledug ini tidak bisa dianggap sepele. Selain diduga tidak dikelola sesuai aturan, dampak dari TPAS tersebut pun sudah mengganggu dan membuat tidak nyaman warga dari daerah lain. Deputi Direktur Walhi Jabar, Dwi Retnastuti mengatakan, sudah ada aturan terkait tata laksana operasional TPA. Aturan tersebut, menurutnya, sesuai UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. “Open dumping sudah tidak boleh. Daerah-daerah sudah harus melakukan pengelolaan sanitary landfield, maksimal 5 tahun ketika peraturan tersebut mulai diundangkan. Berarti, Cirebon harusnya sudah mulai mengadopsi Sanitary Landfield maksimal sejak empat tahun lalu,” ujarnya. Dia menjelaskan, Pemkab Cirebon dapat belajar pada kasus insiden TPA Leuwigajah di Bandung. Ratusan warga tewas karena pengelolaan TPA tidak baik. “Jangan sampai kasus yang terjadi pada 2005 di Bandung ini terjadi juga di Cirebon. Jadikan kasus yang di Bandung ini sebagai pelajaran,” ujarnya. Menurutnya, dampak yang pasti dirasakan masyarakat saat ini adalah ISPA, karena kualitas udara yang buruk akibat asap dari TPAS Ciledug tersebut. Dia menjelaskan, tanpa asap yang keluar dari terbakarnya TPA tersebut, aroma busuk sampah ditambah dengan bau gas metan sudah sangat menyiksa masyarakat. “Selain itu, yang paling krusial adalah air lindih atau cairan yang keluar dari sampah tersebut. Dikhawatirkan, mencemari sumber air milik masyarakat. Tentu saja, masyarakat yang paling dirugikan dalam masalah ini,” ungkapnya. Karena itu, pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan segera turun ke Cirebon untuk menginventarisasi persoalan tersebut. Dia pun meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendesak pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik dan benar. Sebelumnya, aktivis lingkungan Cirebon Timur, Rian Jaelani mengatakan, banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari asap yang keluar dari pembakaran sampah di TPAS Ciledug tersebut. “Literaturnya sudah banyak. Studi kasusnya juga ada beberapa. Salah satunya jika dihirup, dampaknya sangat berbahaya bagi masyarakat. Jika dalam kondisi tertentu, asap tersebut bisa memicu beberapa penyakit berbahaya antara lain penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati hingga ISPA,” jelasnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: