Kasus Kerusuhan Suporter di Stadion Mini Persikabo, Menpora Minta PSSI Usut Tuntas

Kasus Kerusuhan Suporter di Stadion Mini Persikabo, Menpora Minta PSSI Usut Tuntas

JOGJAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendesak PSSI mengusut tuntas kerusuhan hingga meninggalnya suporter Persita, Banu Rusman. Harapannya, ke depan tidak ada lagi korban kerusuhan suporter. Seperti diketahui, jatuhnya korban hingga tewas tersebut berawal dari kerusuhan antarsuporter usai pertandingan Persita versus PSMS Medan di babak 16 besar Liga 2 di Stadion Mini Persikabo, Bogor, pada 11 Oktober 2017. Melalui rilis yang diterima Kemenpora, Imam Nahrawi mengungkapkan, kejadian bermula ketika suporter Persita turun ke lapangan karena tak terima timnya kalah 0-1. Diberitakan pula adanya sejumlah korban yang terluka cukup parah. Terhadap kejadian tersebut, Kemenpora menyampaikan pernyataannya duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya Banu Rusman. \"Semoga Almarhum diterima di sisi Nya dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan, \" kata Menpora. Menpora meminta dengan sungguh-sungguh agar PSSI mengusut tuntas masalah tersebut. Imam mencatat bahwa dalam 6 bulan terakhir ini masih cukup banyak kekerasan yang sangat memprihatinkan terjadi di sejumlah pertandingan, baik di Liga 1 dan Liga 2. \"Saya harap agar PSSI bisa sungguh-sungguh menindak tegas siapa pun yang diduga keras baik langsung maupun tidak langsung atas terjadinya peristiwa yang memakan korban jiwa dan luka-luka tersebut, \" ujar Imam. Menpora juga menegaskan, dalam pengusutan kasus ini tidak peduli apapun latar belakang terduga pelakunya. karenanya, PSSI harus bertindak tegas, tidak perlu ragu sedikitpun dan harus obyektif. Imam meminta, PSSI untuk melakukan percepatan pembinaan kualitas perwasitan secara nasional, karena terjadinya kerusuhan kadang sering terjadi karena kompetensi wasit yang cenderung kurang berkualitas dan kurang obyektif. \"Publik dan supporter menuntut adanya wasit yang berkomitmen tinggi dalam setiap pertandingan,\" tegasnya. Rangkaian tuntutan kemenpora tersebut semata-mata didasari kebutuhan adanya kompetisi yang berkualitas, tertib, disiplin, aparat kemanan dan pertandingan yang tegas. Dan yang paling penting adalah sudah mulai meningkatnya harapan publik terkait kualitas timnas usia muda yang akhir-akhir ini berkualitas bagus. \"Jika satu demi satu kerusuhan dan jatuh korban tidak bisa diminimalisasi, maka tidak tertutup kemungkinan publik akan berkurang kepercayaan pada kompetisi yang berlangsung,\" pungkasnya. (yan/rls/rcg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: