Kapolri Jamin Kutai Barat Aman

Kapolri Jamin Kutai Barat Aman

JAKARTA- Bentrok antarwarga bernuansa SARA yang terjadi di Kutai Barat, Kalimantan Timur, mendapat atensi khusus Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Selain terus meminta laporan dari Kapolda Kaltim, Kapolri juga menugaskan dua batalion (sekitar 1.200 personel) Brimob untuk berjaga di lokasi. \"Sudah ada dua batalyon dari Brimob untuk menjaga kemananan di Kutai Barat. Saya kira saat ini situasi dan kondisinya di sana mulai berangsur-angsur membaik,\" ujar Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo di kompleks Baharkam, Mabes Polri, Jakarta Selatan kemarin (26/11). Pendekatan keamanan dilakukan secara persuasif. Meski begitu, polisi tetap mencari orang-orang yang memicu konflik. \"Saya kira sudah ada yang dijadikan tersangka, tentu nanti menunggu perkembangan berikutnya. Masih diselidiki,\" katanya. Mantan Kapolda Metro Jaya itu menyesalkan kejadian di Kutai Barat. Dia meminta warga tidak mudah tersulut provokasi jahat. Apalagi, sampai bentrok antar dua suku. \"Tolong tetap tenang, jangan mudah ikut-ikutan, kami sudah kirimkan pasukan ke sana,\" katanya. Selain pengamanan yang ditingkatkan, telah ada perundingan di kedua belah pihak yang dimediasikan oleh Polri dan Pemerintah Daerah Kaltim. \"Semua kita lakukan bersama Pemda, baik pada gubernur maupun kabupaten, aparat bekerja semaksimal mungkin mencegah,\" kata alumnus Akpol 1978 itu. Polri juga sudah meminta Pertamina untuk mengantisipasi kelangkaan bahan bakar minyak yang jadi pemicu konflik. Termasuk, mengamankan distribusi tangki-tangki dari pusat kota Samarinda ke Kutai Barat yang berjarak 320 kilometer. Kerusuhan dua kelompok etnis warga di Kubar (Bugis dan Dayak) terjadi gara gara BBM yang langka. Bentrok warga berawal dari aksi pengeroyokan warga ke sebuah agen pengisian minyak dan solar di Melak, Kubar pada Jumat 23 November 2012. Kerusuhan itu diwarnai aksi pembakaran rumah dan toko milik warga. Melak, sebuah kota di bagian Barat provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Barat berbatasan langsung dengan Kalimantan Tengah dan Malaysia di sebelah Utara. Melak merupakan ibukota kabupaten tersebut. Aset batu bara Melak sangat melimpah. Tercatat dua perusahaan batu bara besar bercokol di Melak; Banpu (Thailand) melalui anak perusahaannya Trubaindo Coal Mining, dan Gunung Bayan Pratama Coal, perusahaan batu bara lokal Kalimantan Timur. Dengan dana CSR (corporate social responsibilty) dari kedua perusahaan tersebut, Melak membangun infrastruktur terutama jalan \"jalan protokol, tapi sayangnya ada masalah ketersediaan bahan bakar. Pompa bensin hanya bisa buka dari jam 07.00-09.00 WITA setiap harinya karena jatah dari Pertamina yang sangat minim. Inilah yang memicu rebutan antarwarga dan berujung bentrok berbau SARA. (rdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: