Jari Pemotor Putus Disabet Begal, Warganet: Cirebon Darurat Begal
CIREBON- Cirebon lagi marak begal. Dalam sebulan terakhir, lebih dari tiga kasus. Situasi tersebut membuat masyarakat waswas. Meraka khawatir peristiwa begal yang terus berulang itu membawa dampak buruk bagi image Cirebon secara umum. Peristiwa terbaru terjadi Minggu (3/12) sekitar pukul 19.00 WIB. Muhammad Wendi Kurniawan (20), pemotor asal Klaten, Jawa Tengah, dibegal saat melaju di jalan raya Arjawinangun. Saat itu korban mengendarai sepeda motor Kawasaki Nija 250cc F1 dari arah Jakarta menuju Cirebon. Saat tiba di lokasi, dia langsung dipepet para pelaku. Salah satu pelaku mengedarai sepeda motor jenis Yamaha Vixion. Korban sendiri sempat melawan. Hal itu membuat pelaku emosi, kemudian menyabetkan sajam yang sudah disiapkan ke arah kepala. Sajam itu berhasil ditangkis oleh korban dengan tangan kanannya. Namun fatal akibatnya, salah satu jari tangan kanannya terkena sabetan dan putus. Peristiwa tersebut pun kemudian ramai dibicarakan. Terlebih saat ada netizen yang mengabarkan peristiwa tersebut ke media sosial Facebook. Adalah akun Mas Away yang pertama kali mengabarkan jika telah terjadi pembegalan dengan korban pengguna jalan asal Klaten. “Telah terjadi pembegalan, korban dibacok sampe jarinya putus. Korban asal Klaten, TKP wilayah Arjawinangun,” tulis akun Mas Away. Postingan tersebut pun kemudian langsung ramai di media sosial. Terlebih sebelumnya banyak kasus-kasus serupa dengan modus yang sama belum sempat terungkap. Tak lama berselang, akun Bachtiar S memposting proses olah TKP yang dilakukan oleh polisi. Bahkan dalam proses tersebut petugas mengamankan sebuah jari milik korban yang putus disabet parang oleh begal. “Jari korban yang terpotong oleh senjata tajam begal,” tulis bachtiar. Netizen pun ramai menyerbu dua postingan tersebut dan sepakat menyebut jika saat ini Cirebon sedang dalam kondisi darurat begal. Netizen pun meminta polisi untuk gerak cepat mengungkap kasus-kasus yang meresahkan warga. Akun Hernawan dalam unggahannya menyebut saat ini keseriusan polisi dipertanyakan. Belum terungkapnya kasus pembegalan yang terjadi di sejumlah tempat, sedikit banyak membuat image polisi ikut buruk. “Ini sudah keterlaluan, sudah tidak bisa ditolerir, mau tunggu korban berapa banyak lagi. Jangan sampai masyarakat pakai hukum rimba, polisi harus turun tangan segera, kalau perlu bikin pos permanen #CirebonDaruratBegal,” tulisnya. Sementara Muhammad Wendi Kurniawan yang ditemui Radar di RSUD Arjawinangun mengaku ia memulai perjalanan dari Tangerang menuju Klaten. Setelah melewati perbatasan Indramayu-Cirebon, tepatnya di wilayah Arjawinangun, dirinya dipepet oleh pelaku yang berjumlah enam orang dengan menggunakan tiga sepeda motor. “Dua pelaku memepet saya dari samping, secara tiba-tiba mengambil kunci. Kemudian pelaku memukul dengan sajam ke arah kepala, tapi mengenai helm. Jari tangan saya juga putus terkena senjata tajam jenis golok,” katanya. Sementara Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra melalui Kasat Reskrim AKP Reza Arifian mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan. Hasil penelusuran, pihaknya menemukan sepeda motor korban di pinggir jalan di wilayah Krangkeng. “Kami duga ini pelaku lama, karena sepeda motor ditemukan di wilayah Krangkeng. Sedang kami kejar,” tandas Reza Arifian. (dri/arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: