Pipa Minyak Bocor Lagi, Pertamina Siap Bertanggung Jawab

Pipa Minyak Bocor Lagi, Pertamina Siap Bertanggung Jawab

INDRAMAYU-Pipa milik PT Pertamina EP Asset Jatibarang Filed yang berada di tengah area persawahan, mengalami kebocoran. Tepatnya di Desa Sukra, Blok Kedongdong RT 03 RW 04 Kecamatan Sukra. Semburan minyak mencemari area persawahan yang belum ditanami padi. Beruntung, tumpahan minyak mentah tak sampai meluas. Itu setelah Tim Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field langsung menangangi kebocoran pipa minyak, Jumat (5/1). Selama proses perbaikan, area lokasi kebocoran dipasangi garis polisi atau police line. Warga pun dilarang memasuki kawasan tersebut. Formalities Staff PT Pertamina EP Jatibarang Field Renita Yulia membenarkan kejadian yang diketahuinya berdasarkan laporan dari warga sekitar pada malam sebelumnya. Adapun penyebab kebocoran diduga dari pipa yang korosif. “Benar, terjadi kebocoran flow line 6 inch sumur KRE-05. Langsung ditindaklanjuti teman-teman di lapangan untuk membersihkan ceceran minyak di sekitar sawah dan melakukan perbaikan pipa,” jelas Renita Yulia. Dalam penanganannya, pipa yang bocor telah di-clamp dan secepatnya akan dilakukan penyisipan pipa baru. Ceceran minyak di sekitar lokasi masih terus dilakukan pembersihan, supaya tidak ada sisa-sisa yang tertinggal. “Ceceran minyak di lokasi kebocoran juga disterilkan agar jangan sampai meluas. Dikhawatirkan, karena saat ini musim hujan, takut menyebar kemana-mana. Tapi perlu disampaikan, ceceran minyak yang tumpah di area sawah tersebut masih di dalam batas tanah yang disewa oleh Pertamina,” terang dia. Kendati demikian, jika ada pemilik lahan atau petani yang merasa dirugikan akibat kebocoran pipa itu, pihak PT Pertamina EP Asset Jatibarang Filed siap bertanggungjawab. Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada warga yang melaporkan kejadian itu dengan segera. Sehingga, kebocoran pipa bisa secepatnya ditanggulangi. Warga setempat, Yani, mengungkapkan, pipa Pertamina diketahui bocor sekitar 2-3 hari sebelumnya. Pipa yang bocor mengeluarkan bau minyak yang menyengat. Ceceran minyak menyebabkan air di area persawahan berwarna hitam. Seingat Yani, kejadian seperti ini merupakan yang kedua kali. Kebocoran pertama terjadi sekitar pertengahan Agustus 2017 lalu. “Lokasinya di sekitar situ, cuma geser sedikit dari pipa yang kemarin bocor. Pipa yang dipendam kedalamannya paling 1 meteran,” ungkap dia. Jika tidak segera diperbaiki, tambah dia, percepatan musim tanam padi di kawasan itu bakal terhambat. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: