DPUPR Ngeles, Proyek Trotoar Jalan Cipto Mangkrak karena Kurang Material

DPUPR Ngeles, Proyek Trotoar Jalan Cipto Mangkrak karena Kurang Material

CIREBON - Lebih dari sepekan, proyek trotoar Jalan Cipto Mangunkusumo mangkrak. Kondisi ini dikeluhkan warga karena permukaan trotoar tidak rata dan sulit dilewati. Padahal proyek ini sudah diberikan addendum karena gagal selesai di penghujung 2017. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, Ir Yudi Wahono DESS mengatakan, berhentinya pengerjaan trotoar Jl Cipto lantaran kekurangan batu alam. Kontraktor masih mengusahakan untuk mengadakan material tersebut. \"Itu kan ada beberapa batu alam. Nah yang warna kuning belum ada, produknya masih dicari,\" ujar Yudi, di ruang kerjanya, Selasa (9/1). Yudi mengaku belum ada laporan dari kontraktor terkait progres pekerjaan trotoar Jl Cipto. Padahal, addendum 14 hari kerja tinggal tersisa satu pekan mendatang. Meski demikian, DPUPR masih yakin pekerjaan tidak mempengaruhi addendum yang sudah diberikan. \"Bentar lagi kok itu, kalau sudah ada tinggal pasang,\" katanya. Selain persoalan material, proyek peningkatan Jl Cipto Mk juga dikabarkan tersendat dari segi pendanaan. Informasi yang didapat Radar, sampai 26 Desember 2017 kontraktor baru menerima pencairan Rp1,4 miliar dari total proyek sekitar Rp9,5 miliar. Proyek ini sejak awal juga mengalami masalah karena pencairan dana yang tidak lancar. Kendati demikian, informasi ini dibantah Yudi. Dia memastikan bahwa mangkraknya proyek ini bukan karena ketersediaan anggaran dari pemerintah pusat. \"Nggak ada masalah soal anggaran,\" tegasnya. Kontraktor peningkatan Jalan Cipto termasuk trotoar ini pernah mangkrak lantaran ketersediaan besi kiriman terlambat. Pantauan Radar, Selasa (9/1), tidak ada pekerja di lokasi. Padahal, pemasangan permukaan akses pejalan kaki itu belum tunas. Terlihat material bangunan yang dibiarkan begitu saja di tempatnya. Mulai dari pasir sampai batu alam ditaruh di lokasi yang sama. Warga di Jl Cipto Mk, Yuningsih (30) mengungkapkan, ia belum melihat pekerja melanjutkan pekerjaan tersebut. Padahal diharapkan akses pejalan kaki itu segera tuntas. Ia mengaku harus ekstra hati-hati saat berjalan kaki di trotoar yang belum jadi itu. Terlebih saat hujan, kondisi tersebut cukup berbahaya. \"Pijakannya jadi licin, bisa jatuh. Mudah-mudahan cepet selesai, biar pejalan kaki nyaman jalan di trotoar,\" harapnya. Dinar (22) juga mengaku harus ekstra hati-hati saat berjalan kaki di trotoar yang belum jadi. Ia terpaksa menggunakan bahu jalan, karena trotoar pun jadi tak nyaman dilewati. Proyek mangkrak pun juga terlihat di kawasan proyek drainase di Jalan Cipto MK. Pembangunan saluran drainase yang sempat menutup akses jalan itu kini tak lagi dikerjakan. Padahal, jalanan ini pun termasuk kawasan padat ketika waktu-waktu tertentu. Warga setempat, Dika (39) menyebut, sudah satu pekan kebelakang tidak lagi melihat pekerja bangunan yang biasa mengerjakan proyek itu. “Nggak tau kapan dilanjut,” katanya. Sementara satpam di salah satu mall, Ikdar (30) mengungkapkan, ia belum melihat pekerja melanjutkan pekerjaan tersebut. Padahal diharapkan akses pejalan kaki itu segera tuntas. \"Saya belum lihat lagi ada tukang yang kerjain, udah dua mingguan inilah,\" ujar Ikdar. Dia menyebut proyek yang dibiarkan berpotensi membuat pejalan kaki celaka. Sebab, kawasan tersebut tengah kebanjiran pengunjung. Kemudian ada mall baru yang sedang disebut warga Cirebon dan sekitarnya. \"Iya ditinggal begitu aja nggak ada yang kerjain, padahal disini kan banyak yang lewat, masih bolong-bolong juga,\" tuturnya. Mandor Proyek betonisasi dan Drainase Jalan Cipto MK, Pai (40) dalam wawancara terakhirnya dengan wartawan koran ini menyebutkan pengerjaan peningkatan Jl Cipto Mk melambat karena ada banyak kendala. Terutama cuaca yang tak menentu. Pekerjaan harus dihentikan karena ketika hujan turun otomatis saluran itu tidak bisa dikerjakan. Permasalahan lain yang menyebabkan pekerjaan tersendat ialah belum cairnya pembayaran. Sampai 26 Desember 2017 pihaknya baru menerima uang muka sebesar Rp1,4 miliar. Selebihnya, masih didukung dengan dana pribadi milik kontraktor. Proyek Jalan Cipto sendiri sudah mencakup keseluruhan. Artinya, mulai dari pengerjaan drainase, betonisasi jalan sampai trotoar sudah masuk dalam agenda pembangunannya.  (mik/myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: