Shelter PKL Jl Cipto Dikira Kandang Sapi

Shelter PKL Jl Cipto Dikira Kandang Sapi

CIREBON–Tidak hanya pedagang kaki lima (PKL) Jl Dr Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon yang merasa aneh melihat bangunan bakal tempat relokasi mereka. Keanehan juga dirasakan para netizen yang mengakses beritanya dari portal www.radarcirebon.com. Berita yang viral di KOCI, grup facebook terbesar komunitas orang Cirebon tersebut mendapat beragam tanggapan. Seperti diungkapkan warganet bernama Royan Sulaiman. “Yg bikin bangunannya ngantuk,” tulisnya. Royan juga keheranan ketika pertama melihat bangunan yang berlokasi di jalan utama Kota Cirebon itu. “Saya fikir pas lewat itu buat kandang peternakan.. eh gtwnya salah predikisi buat warung.. yg design ngantuk.. apa duitnya gak cukup?” imbuhnya. Sindiran tajam dilontarkan warganet bernama Yosef Efendy. “Manusia loh, kami bukan binatang.. Masa atap pendek gtu. Ampun,” ujarnya. Anggota grup facebook lain, Shale Ari Wibowo pun  melontarkan kebingungan yang sama. “Arsiteknya gmn itu... Parah,” sesalnya. Komentar tersebut ditimpali Palevi Demul. “Mungkin arsiteknya berpikiran yg dagang disitu para kurcaci,” tulisnya. Malah anggota grup bernama Lufy mengira jika bangunan yang menjadi tempat relokasi PKL Jl Cipto itu tempat buang hajat. “Tak kira WC umum,” tulisnya. Malah warganet lain mengira bangunan yang dibuat memanjang adalah sebuah peternakan. “Kaya kandang sapi,” ujar Ahmad Hamdani. Ternyata pendapat Ahmad serupa dengan pikiran Mistica Lee. “Hahahahaha. Iku kandang sapi tah apa?” tulisnya. Perkiraan proyek bangunan yang berada di samping sebuah tempat makan anak muda Cirebon itu sebagai sebuah kadang sapi juga diungkapkan Bang Damun. “Itu kandang sapi bukan, maaf nanya,” tulisnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pedagang kaki lima (PKL) Jl Cipto Mangunkusumo merasa tak sreg dengan bangunan shelter. Shelter di Jl Cipto Mk ini akan ditempati 70 pedagang. Atapnya terlalu pendek dan kondisinya jauh berbeda dengan bangunan sejenis di Stadion Bima, Jl Siliwangi (Krucuk) dan Alun-alun Kejaksan. Salah seorang pedagang, Dadi (50) akhirnya merasa berat hati. Dia khawatir di lokasi yang baru justru nantinya bakal sepi. “Ini usaha sandaran ekonomi keluarga. Saya takut nanti malah sepi di tempat yang baru,” ujar Dadi. (tos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: