Soal Uang Mahar Rp 40 Miliar, Fadli Zon: Bukan untuk Prabowo

Soal Uang Mahar Rp 40 Miliar, Fadli Zon: Bukan untuk Prabowo

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut La Nyalla Mattalitti‎ telah \'memalak\' dirinya Rp 40 miliar, sebagai uang prasyarat maju di Pilgub Jawa Timur. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Fadli Zon mengaku memang ada permintaan uang Rp 40 miliar, namun itu bukanlah permintaan dari Prabowo Subianto. \"Bukan untuk Pak Prabowo, buat apa Pak Prabowo (minta uang itu),\" ujar Fadli Zon saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/1). Diungkapkan Wakil Ketua DPR ini, adanya permintaan uang Rp 40 miliar tersebut, juga ditujuannya diperuntukan untuk pembiayaan uang saksi dan juga kebutuhan kampanye di Pilgub Jawa Timur. “Saksi di TPS kan ada transportnya. Karena menyiapkan sekian ribu saksi di setiap TPS, mereka juga harus diberikan juga transportasi, konsumsi,\" katanya. Lebih lanjut diungkapkan Fadli, dirinya juga membantah apabila tidak menyiapkan uang Rp 40 miliar tersebut. Maka La Nyalla tidak mendapat rekomendasi untuk dicalonkan di Pilgub Jawa Timur. \"Itu hanya salah paham komunikasi saja,\" pungkasnya. Diketahui, La Nyalla Mattalitti‎ sempat ingin ikut dalam Pilgub Jawa Timur sebagai calon gubernur. Namun, Ia memilih mundur karena mengaku \'dipalak\' oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebesar Rp 40 miliar. \"Saya dimintai uang Rp 40 miliar, untuk uang saksi dan disuruh serahkan sebelum tanggal 20 bulan lalu,” ujar La Nyalla saat konfrensi pers di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis (11/1). La Nylla juga mengaku kaget dengan permintaan sejumlah uang itu. Apalagi permintaan itu diucapkan oleh Prabowo Subianto, yang selama ini diidolakannya. \"Jadi saya kembalikan surat rekomendasi, untuk apa saya siapkan uang Rp 40 miliar. Padahal sepengetahuan saya. Uang saksi itu hanya Rp 28 miliar,” paparnya. Oleh sebab itu, La Nyalla menegaskan, dirinya tidak akan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres di pilpres 2019. Karena sudah kecewa dengan mantan Danjen Kopassus tersebut. Padahal, diakui La Nyalla, dari 2009 sampai 2014 dirinya sudah membantu kemenangan Prabowo di Pilpres, khususnya untuk wilayah Jawa Timur. Namun, La Nyalla malah dicampakan. \"Mohon maaf saya orang bego kalau mau mendukung Pak Prabowo Subianto di Pilpres 2019,” tuturnya. La Nyala juga mengaku kecewa belum menang sebagai gubernur Jawa Timur saja sudah \'dipalak\' oleh Prabowo. Oleh sebab itu tindakan selanjutnya dirinya akan memproses hukum. \"Saya akan tempuh langkah hukum‎,\" pungkasnya. Sekadar informasi, di Pilgub Jawa Timur Partai Gerindra telah memutuskan mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno. (gwn/JPC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: