3 Desa di Ciledug Rawan Banjir, BPBD Serahkan 2 Perahu Karet

3 Desa di Ciledug Rawan Banjir, BPBD Serahkan 2 Perahu Karet

CIREBON - Hampir setiap tahun wilayah di Kecamatan Ciledug dilanda banjir. Hal tersebut dikarenakan ada dua sungai besar yang membelah Ciledug, yakni Sungai Cijangkelok dan Cisanggarung. Dua sungai pembatas wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah tersebut, cepat sekali meluap, apalagi jika intensitas hujan turun begitu tinggi. “Kita termasuk wilayah yang rawan banjir. Ada tiga desa di Kecamatan Ciledug. Penyebab banjir lebih sering karena luapan sungai. Ciledug ini terdapat dua sungai besar yang selalu menjadi penyebab utama banjir,” ujar Camat Ciledug, Solihin HS saat ditemui Radar, Kamis (11/1). Dikatakan Solihin, tiga desa tersebut adalah Desa Ciledugwetan, Cileduglor dan Bojong Negara. Bahkan menurutnya, Rabu (11/1) malam kemarin, ketika intensitas hujan begitu tinggi, sejumlah wilayah di Ciledug terendam banjir. Air sempat memutuskan akses jalan Blok Cihoe Tengah Ciledugwetan akibat terendam banjir hasil luapan Sungai Cijangkelok. “Tadi malam sempat terputus akses jalannya di Cihoe, Ciledugwetan. Tapi air tidak sampai masuk ke pemukiman, hanya jalan penghubung saja yang terendam. Namun begitu air surut, warga kemudian membersihkan lumpur yang mengendap. Alhamdulillah, akses jalan sudah normal kembali,” imbuhnya. Beruntung, menurutnya, kini Pemcam Ciledug punya persiapan lebih matang untuk mengantisipasi terjadinya banjir di tahun ini. Pihak kecamatan menerima bantuan dua perahu karet dan alat-alat penunjang penanganan kebencanaan untuk mengantisipasi banjir. “Alat-alat keebencanaan ini baru kita terima dari BPBD. Nanti untuk pelaksanaann dan pengelolaannya, kita gandengan juga dengan aktivis-aktivis dari Petakala Grage. Alatnya bermacam-macam, ada perahu, alkom, life jaket, paddle dan lain-lain,” paparnya. Sementara itu, Aktivis Petakala Grage, Deddy Majmoe saat ditemui Radar mengatakan, jika pihaknya sangat membutuhkan alat-alat tersebut untuk penanggulangan kebencanaan di Kecamatan Ciledug dan sekitarnya. Pasalnya, banyak pemukiman warga yang berada di sekitar Sungai Cisanggarung dan Cijangkelok yang akan sulit diakses tanpa keberadaan perahu karet. “Satu perahu nanti dengan sitem manual, perahu lainnya dengan mesin motor. Tapi mesinnya belum datang. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ungkapnya. (dri)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: