Desa Kedondong Kidul Kembangkan Industri Ekonomi Kreatif 

Desa Kedondong Kidul Kembangkan Industri Ekonomi Kreatif 

CIREBON - Desa Kedondong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon berada di dekat Pegunungan Kromong, milik Perhutani. Wilayahnya cukup jauh ditempuh oleh kendaraan, khususnya anak-anak sekolah, menggunakan angkutan pedesaan sebagai transportasi umum. Jumlahnya pun sangat terbatas. Namun demikian, Desa Kedondong Kidul memiliki potensi sumber daya alam dan wisata yang terpendam. Karena berada di dekat pegunungan, wilayah ini kaya dengan sumber daya alam. Banyak lahan pertanian dan juga kebun yang memberikan hasil bumi. Ada juga hasil alam dari hutan seperti buah gadung dan umbi-umbian. Hasil bumi inilah yang kemudian diproduksi oleh sebagian warga menjadi keripik, opak hingga rengginang. Meski demikian, banyak juga warga yang menjadi buruh tani dan merantau ke ibu kota. \"Kalau di sini banyak masyarakat yang menjadi buruh tani, dan merantau,\" ujar Kuwu Desa Kedondong Kidul, Agus didampingi Sekdes, Ucu Cumarita. Menurut Kuwu Agus, banyak warga di desanya yang merantau menjadi pedagang sekoteng dan juga jamu. Selain itu, belakangan ini juga ada yang berjualan buah-buahan. Pihaknya mulai memberdayakan potensi desa tersebut dengan adanya BUMDes yang kini sudah terbentuk dana berjalan. \"Yang kita akan coba kembangkan itu, kerajinan keripik gadung, keripik ubi, rengginang, opak dan kerajinan dari limbah kayu jati yang dibuat untuk hiasan dan lainnya,\" katanya. Tak hanya itu, di Desa Kedondong Kidul juga memiliki potensi wisata alam yang belum tergali secara maksimal. Di sana ada bumi perkemahaan, dan dua curug yang berada di Pegunungan Kromong, salah satunya Curug Ciranca. Bumi perkemahaan (buper) yang diberi nama Kawah Simeut itu dikelola bersama dengan Perhutani. Luasnya sekitar 2,2 hektare. \"Ya masih belum bisa maksimal pengelolanya, tapi sudah banyak yang kemah di sana,” papar dia. Di bumi perkemahaan itu juga, ada kolam pemandian air hangat. Serta potensi keindahan alam yang belum dikelola secara lebih baik. Pihaknya pun mengakui bahwa pengelolaan di sana belum maksimal. Sehingga masih belum mendatangkan pendapatan untuk pemerintah desa dan juga masyarakat sekitar. Seperti diketahui, Desa Kedondong Kidul merupakan desa yang dulu pernah masuk Kecamatan Palimanan. Sejak tahun 2002, desa tersebut kemudian masuk wilayah Dukupuntang yang secara geografis lebih dekat dan memiliki kesamaan kultur. Desa Kedondong Kidul sejak era Kerajaan Cirebon sudah menjadi wilayah desa mandiri. \"Dulu disebut kademangan,\" ungkap Kuwu Agus. Desa Kedondong Kidul juga erat kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Saat Kerajaan Galuh dan Cirebon berperang, bala tentara Galuh yang kalah membuat pedukuhan di wilayah tersebut. Sehingga tak heran, mayoritas warga menggunakan bahasa Sunda dalam kesehariannya. \"Ada juga yang menggunakan bahasa Cirebon,” pungkas dia. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: