Buah Tiongkok Banjiri Cirebon, Disdagin: Impor Itu Kebijakan Pusat

Buah Tiongkok Banjiri Cirebon, Disdagin: Impor Itu Kebijakan Pusat

CIREBON - Buah impor membanjiri pasar lokal. Bahkan sudah dijual di pinggiran jalan dengan harga murah. Jenis buah impor sudah beraneka ragam mulai dari anggur, jeruk sampai apel. Apabila dibandingkan dengan harga buah yang sama dengan produk lokal, harga buah impor ini bisa lebih murah tiga kali lipat. Misalnya saja, buah anggur impor yang dijual di kisaran Rp18 ribu-20 ribu per setengah kilogram. Sementara harga anggur lokal bisa mencapai Rp60 ribu. Namun kualitas rasa dari buah impor dengan buah lokal yang harganya lebih mahal, berbeda. Buah impor meski punya harga murah, namun rasanya sedikit asam. Kepala Bidang Program dan Promosi Disdagin Kabupaten Cirebon, Dadang Heryadi menyebutkan, saat ini masyarakat sudah mengetahui kualitas buah impor yang dijual di pinggir jalan dengan harga murah, biasanya rasanya lebih asam. “Saya rasa mereka sudah tahu, karena begitu nyicipin rasanya asem beda dengan anggur yang Rp60 ribu. Memang kualitasnya yang tidak bagus,” katanya kepada Radar Cirebon, kemarin (18/1). Rupanya, Dadang juga heran dengan membanjirnya buah impor hingga dijual di pinggir-pinggir jalan tersebut. Padahal, produk lokal juga masih ada. Diketahui, ternyata buah-buah impor tersebut berasal dari Tiongkok. Namun yang dia heran, mengenai harganya yang sangat miring. “Saya heran dari sananya (negara asal, red) mungkin itu gratis. Karena sampai melimpah seperti itu, dan dijual dengan harga murah. Kan belum menghitung transport berapa, itu dari sana harganya berapa?” katanya. Terkait apakah ada yang membahayakan atau tidak, Dadang belum bisa menyimpulkan. Karena hal itu harus diteliti oleh Dinas Kesehatan. Hanya saja, terkait membludaknya buah impor ini, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Sebab kebijakan impor itu bukan kewenangan daerah. “Impor itu kan kebijakan pusat. Kalau ekspor mungkin kita masih bisa kendalikan, karena kita memberikan rekomendasinya. Kalau impor ya kita tidak pernah tahu apa yang dimpor dari luar,” katanya. Maka dari itu, Disdagin berharap agar masyarakat bisa menjadi konsumen yang cerdas. Sebab, dengan maraknya barang-barang impor ini, perlu diketahui juga oleh masyarakat, kualitas barang tersebut. Minimal untuk buah, bisa dicoba untuk dicicipi terlebih dahulu sebelum membeli. Buah-buah impor tersebut, masuk melalui pelabuhan Jakarta, kemudian tersebar ke daerah-daerah. (jml)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: