Nelayan Tak Melaut, Harga Ikan Melambung

Nelayan Tak Melaut, Harga Ikan Melambung

INDRAMAYU–Cuaca buruk yang membuat nelayan yang tidak melaut berimbas pada naiknya harga ikan. Menurut manajer Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong Kabupaten Indramayu Nining Binar melalui salah seorang stafnya, Suyanto, melonjaknya harga ikan selama hampir dua minggu ini diduga akibat cuaca buruk dan banyaknya nelayan yang menjual hasil tangkapannya di tempat lain. “Naiknya harga ikan akibat cuaca dan banyak nelayan menjual ikan tangkapannya di tempat lain. Dengan cuaca yang kurang bersahabat banyak yang tidak bisa berlabuh di sini, akhirnya membongkar atau lelang di tempat lain,” terang pria yang akrab dipanggil Yanto ini. Kenaikan harga tersebut terdapat pada berbagai jenis ikan. Di antaranya, tenggiri cair besar kualitas super Rp67 ribu per kilo, tenggiri cair kualitas 2 (dua) Rp54 ribu per kilo, tenggiri beku Rp52 ribu per kilo, tenggiri beku kualitas 2 (dua) Rp45 ribu per kilo. Kemudian, kakap merah kualitas 1 (satu) Rp48 ribu per kilo, kakap merah kualitas 2 (dua) Rp30-37 ribu per kilo, bawal Rp37 ribu per kilo, kanang Rp35 ribu per kilo, tongkol abu kualitas 1 (satu) Rp20-22 ribu per kilo, tongkol abu pindang Rp15 ribu per kilo, tongkol batik kualitas 1 (satu) Rp15 ribu per kilo, tongkol batik kualitas 2 (dua) Rp12 ribu per kilo, Manyung Rp21-24 ribu per kilo, utik Rp12-17 ribu perkilo, dan cucut Rp14-17 ribu per kilo. Ia pun berharap cuaca tak bersahabat seperti ini cepat berlalu sehingga harga ikan dapat kembali normal seperti biasanya. “Kami berharap cuaca cepat membaik, agar nelayan bisa segera kembali berlabuh di TPI Karangsong ini,” harap Yanto. Kenaikan harga ikan ini juga dikeluhkan para pengusaha rumah makan. Owner RM El’rika Indramayu, Dedi Setiono sangat merasakan dampak kenaikan harga tersebut. Dikatakan, harga ikan cumi yang semula Rp34 ribu naik menjadi Rp55 ribu per kilo, kemudian kakap merah naik dari Rp35 ribu menjadi Rp60 ribu per kilo, bawal dari Rp45 ribu menjadi Rp70 ribu pe rkilo, dan kepiting naik dari Rp70 ribu menjadi Rp110 ribu per kilo. “Kenaikan ini tentu saja membuat kami harus berpikir keras agar tidak memberatkan konsumen. Karena kalau kami langsung menaikan harga makanan juga khawatir konsumen malah kabur. Yang pasti harus ada strategi khusus,” ujarnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: