Warga Suranenggala Keracunan Ijoan, 3 Masih Dirawat di RS Pertamina

Warga Suranenggala Keracunan Ijoan, 3 Masih Dirawat di RS Pertamina

CIREBON- Warga Suranenggala Lor dan Suranenggala Kulon, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, mengalami keracuanan kerang hijau atau biasa disebut ijoan. Korban keracunan sempat dilarikan ke Puskesmas Suranenggala dan RS Pertamina Klayan, Kamis malam (25/1). Para korban dari Suranenggala Lor masuk RS Pertamina Klayan sekitar pukul 21.00 WIB. Ada tiga orang dari satu keluarga yang harus menjalani perawatan intensif di RS Pertamina. Mereka adalah Daska (50), Castiri (48), dan Mistiri (42). Tak berselang lama, ada 9 orang korban keracunan dari Desa Suranenggala Kulon yang dibawa ke rumah sakit yang sama. Mereka masih satu keluarga. Yakni Sawang (55), Tasirih (52), Syifa (11), Eni (35), Vennus (13), Juan (4), Agus, dan Arnasih. Petugas medis RS Pertamina Klayan dr Andri Suhartono mengatakan 12 orang yang diperiksa merupakan korban keracunan ijoan. “Sembilan orang rawat jalan dan diperbolehkan pulang. Sementara 3 harus rawat inap karena mengalami gejala keracunan serius,” jelas Andri kepada Radar, tadi malam. Dikatakan, ketiga orang yang dirawat intensif tersebut mengalami gejala muntah hebat, mual, pusing, sesak nafas, hingga mati rasa. Karena gejala itulah, tim medis memutuskan agar ketiga korban mendapatkan perawatan intensif. Sementara Lohot (34), salah satu kerabat keluarga Castiri dari Desa Suranenggala Lor mengatakan dia membawa korban ke rumah sakit setelah terlebih dahulu diperiksa ke Puskesmas Suranenggala. Karena kondisinya cukup parah, kemudian dibawa ke RS Pertamina sekitar pukul 21.00 WIB. Tak hanya itu, ada pula sebagian warga yang tadi malam dirawat dan diperiksa di Puskesmas Suranenggala. “Mereka ini habis makan kerang ijoan. Tadinya dikasih dari tetangga yang sudah panen,” ucapnya kepada Radar Cirebon. Sementara itu, korban keracuanan kerang ijoan dari Desa Suranenggala Kulon, Tasirih dan keluarga masih bisa selamat. Ada sembilan orang keluarganya yang mengalami gejala keracuanan kerang ijoan. Sehingga dia pun panik dan langsung dibawake puskesmas. “Tadinya ke puskesmas dulu, kemudian dibawa ke rumah sakit,” kata Tasirih. Menurut Tasirih, dia mengonsumsi kerang ijoan bersama keluarga. Awalnya, dia membeli kerang ijoan itu dari sebuah depot kerang ijoan di Desa Karangsambung, Kecamatan Kapetakan. Kerang itu sebenarnya dibeli untuk oleh-oleh anaknya yang tinggal di yang hendak kembali ke Bandung. Namun sang anak tak sempat membawa kerang karena sudah terlebih dahulu kembali ke Bandung. Sehingga kerang tersebut kemudian dimasak oleh keluarga di rumah saat sore hari. Saat magrib, dia dan keluarga tak curiga sedikit pun. “Setelah magrib makan kerang. Setelah itu langsung kerasa pusing, seperti ada busa di lidah. Badan lemas dan kesemutan,” ucap Tasirih saat dijumpai di RS Pertamina. Dia sendiri baru pertama kali merasakan keracuanan kerang ijoan. Padahal dirinya kerap kali makan kerang ijoan dan tidak mengalami keracuan seperti ini. Dia sendiri tak menduga sebelumnya, sebab kerang tersebut seperti halnya kerang biasa. “Ya kerangnya sih biasa, seperti kerang yang lain. Jadi tidak tahu kerang itu ada racunnya,” tukasnya. (dri/jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: