Jarang Hujan, Cabai di Majalengka Tidak Tumbuh Maksimal

Jarang Hujan, Cabai di Majalengka Tidak Tumbuh Maksimal

MAJALENGKA-Faktor cuaca buruk yang tengah melanda sejumlah daerah termasuk Majalengka, membuat pertumbuhan tanaman cabai rawit dan cabai merah tidak maksimal. Seperti di Desa Bongas Wetan Kecamatan Sumberjaya.  Para petani setempat mengaku hujan yang tidak turun sejak beberapa pekan terakhir membuat tanaman kekurangan air. Hal ini berimbas kepada kondisi tanaman tidak berbuah maksimal. Mulud (48), salah seorang petani mengaku memilih menanam cabai hijau dan merah di lahan seluas sepertiga hektare sebagai tumpang sari tanaman padi yang tidak tumbuh maksimal akibat hal serupa yakni kekurangan air. “Drainase buruk akibat terputus oleh akses jalan tol di lahan pertanian sebelah barat dusun Buah Gede, sering membuat tanaman terganggu akibat kekurangan suplai air. Selama ini para petani setempat hanya mengandalkan air hujan serta sumur bor,” tuturnya. Ketika sesekali turun hujan justru terjadi pada malam hari. Bagi para petani khususnya cabai justru kondisi itu berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman. Sebab, hujan di malam hari akan membawa hama bagi tanaman. Pihaknya mengakui terlambat menanam cabai tersebut. Berbeda dari tetangganya yang menggarap lahan untuk ditanami cabai lebih dulu sekitar satu bulan sebelum dirinya. Sehingga hasilnya cukup baik atau dari sepertiga hektare lahan mendapatkan 4-5 kuintal. “Sementara saya telat tanam sehingga pas mau panen kondisi cuaca buruk. Alhasil lihat saja cabainya jadi busuk dan tidak berkembang maksimal. Padahal saya menyiasati menanam cabai hijau dan merah ini karena beberapa waktu lalu sampai sekarang harganya relatif cukup tinggi. Namun malah hasil panen saya kurang maksimal,” keluhnya. Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Raden Muhammad Umar Ma’ruf SSos MSi mengaku jika harga cabai rawit, cabai hijau, dan cabai merah masih relatif bertahan cukup tinggi. Namun harga ini diyakini bukan hanya terjadi di Majalengka melainkan di sebagian kabupaten/kota lain. Menurutnya, cabai hampir dibutuhkan masyarakat setiap harinya. Komoditi ini tidak hanya menjadi kebutuhan utama masyarakat dari berbagai segmen melainkan banyak digunakan pedagang, restoran, dan rumah makan. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan OPD terkait guna memberikan informasi kepada para petani agar bisa mengatur pola tanam. “Cabai itu memang cukup sulit. Kalau kelebihan air akan busuk, begitu juga kekurangan air kondisi tanaman tidak tumbuh maksimal hingga kondisi kering. Tetapi untuk harga komoditi ini masih standar dan stok di pasar tradisional terbilang aman,” imbuhnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: