Lahan Pertanian Terus Menyusut, 60 Hektare Sawah Jadi Gedung dalam 2 Tahun

Lahan Pertanian Terus Menyusut, 60 Hektare Sawah Jadi Gedung dalam 2 Tahun

CIREBON – Keinginan Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH mempertahankan lahan produktif, berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan. Menurut rekapitulasi luas lahan sawah Kota Cirebon sejak 2012-2017, penurunan luas terjadi secara signifikan dalam dua tahun terakhir. Dalam data tersebut, tertulis sejak 2012 jumlah luas lahan seluas 262 hektare. Tahun berikutnya berkurang menjadi 261 hektare. Di tahun 2014 berkurang kembali menjadi 260 hektare. Di tahun 2015 dan 2016 luas lahan sawah tetap di 260 Ha, dan di tahun 2017 hingga saat ini luas lahan tersisa seluas 202 Ha. Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DP2KP) dr Hj Maharani Dewi melalui Kepala Bidang Pertanian dan Peternakan, Herry Renaldi SPT mengatakan, luas lahan sawah semakin berkurang karena alih fungsi menjadi gedung dan bangunan baru. Dalam menyiasati hal tersbut agar lahan pertanian tak berkurang, di tahun 2016 pihaknya membuat program penyedia lahan abadi. \"Program lahan abadi baru 2016, di tahun ini tak terjadi pengurangan lahan,\" tuturnya. Namun, hingga saat ini program tersebut belum bisa terlaksana kembali karena tidak adanya anggaran.  Sisa lahan sawah yang produktif tersebar di Kecamatan Harjamukti, Lemahwungkuk, dan Kesambi. Lahan sawah tersebut terbagi dalam dua jenis yakni seluas 46,13 hektara sawah irigasi ditanami padi dan 155,21 hektare sawah nonirigasi yang ditanami padi. Untuk lahan pertanian terluas saat ini ada di RT 06 RW 09 Cibogo, Kelurahan Argasunya yakni seluas 30,26 hektare. Lahan seluas itu dikelola 408 petani yang terbagi dalam 18 kelompok di tiga kecamatan. Petani di Kota Cirebon mayoritas bercocok tanam menanam padi. Namun karena di tahun 2017 sebagian sempat terserang wareng dan cuaca sedang tidak cocok untuk menanam padi, beberapa petani pun ada yang beralih sementara menjadi petani bawang dan cabai. \"Setelah panen kemarin mereka juga akan balik lagi menanam padi,\" ungkapnya. Herry berharap tahun ini produktivitas bisa meningkat dibandingkan tahun lalu. Petani pun bisa lebih sejahtera. Kemudian, tidak ada lagi lahan pertanian yang terserang wareng atau hama kembali seperti tahun lalu. Seperti diketahui, Pemerintah Kota Cirebon berupaya mempertahankan lahan produktif pertanian. Termasuk yang dimiliki masyarakat, agar tidak beralih fungsi menjadi perumahan maupun pemanfaatan lahan lainnya. Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH mengatakan, meski dikenal menjadi kota metropolitan, tapi bukan berarti ketersediaan lahan digunakan seluruhnya untuk pembangunan. Azis berjanji akan mempertahankan lahan-lahan yang dimiliki oleh pemerintah agar tidak beralilh fungsi. Lahan produktif tersebut akan tetap dipertahankan sebagai lahan pertanian. “Saya berharap masyarakat yang memiliki lahan produktif tidak dijual. Sehingga lahan tersebut nantinya tetap bisa ditanam untuk kebutuhan pangan,” tutur Azis, Rabu (24/1). (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: