PDAM-BIJB Jalin Kerja Sama, Suplai Air Perdana 12 Liter Per Detik

PDAM-BIJB Jalin Kerja Sama, Suplai Air Perdana 12 Liter Per Detik

MAJALENGKA–Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Majalengka resmi menjadi pemasok kebutuhan air minum dan air bersih ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Debit air yang akan disuplai pada operasi tahap perdana nanti sebanyak 12 liter per detik. Proses kerja sama tersebut ditandai melalui penandatangan Mou secara resmi antara Direktur PDAM Majalengka Elina Lukitasari, dengan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang diwakili Direktur Keuangan Bisnis M Singgih disaksikan Bupati Majalengka dan Komisaris PT BIJB di KSO Bandara Kertajati, Senin (29/1). Singgih berharap kebutuhan air bersih untuk operasional bandara diharapkan konsisten. Artinya, debit air jangan sampai tersendat dan harus selalu stabil. Bisa dibayangkan ketika ada bandara yang pasokan airnya macet, tentu akan jadi berita heboh. “Dengan kerja sama ini, PDAM Majalengka kami percayai mampu menyediakan air minum dengan kebutuhan di tahap awal 12 liter per detik. Kedepannya bisa sampai 40 liter. Kami beli air dari PDAM Majalengka seharga Rp9.671,5 per meter kubik,” ujarnya. Sementara Elina menambahkan, PDAM sudah siap memberikan suplai air bersih ke Bandara Kertajati yang bersumber dari Sungai Cimanuk lewat pengolahan dengan berbagai teknologi. “Yang dibutuhkan bandara sebenarnya hanya sekitar 300 meter kubik, atau 3,5 liter per detik di awal. Tapi kita punya kapasitas 170 liter per detik, dimana saat ini yang sudah digunakan adalah 40 liter per detik,” ucap Elina. Dari segi infrastruktur seperti pipa, PDAM sudah koordinasi dengan PT BIJB untuk memenuhi apa yang dibutuhkan untuk memperlancar pasokan air bersih ke bandara. “Jaringan seperti pipa sudah siap, tinggal sekarang batas bandara dimana dan itu sudah menjadi tanggung jawab kebandarudaraan,” sebut Elina. Sementara Bupati Sutrisno mengatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama dua belah pihak tersebut. Air yang menjadi sumber prioritas dalam operasional bandara tidak boleh sampai kurang, karena menyangkut nama baik daerah dan perusahaan. Apalagi bandara juga melayani penerbangan internasional. “Kalau di rumah boleh saja sehari enggak ada air. Di bandara enggak ada air sejam saja masalah besar,” ungkap Sutrisno. Dia tidak khawatir dengan kesiapan PDAM yang akan menjadi pemasok air bersih menuju bandara. Majalengka selama ini memiliki cadangan air sampai 170 liter per detik, dinilai sangat cukup memenuhi kebutuhan bandara yang hanya 12 liter per detik. “Kita juga punya (waduk, red) Jatigede sebagai sumber air cadangan. Kita harus siap mensuplai air bersih, yang penting kita pastikan tidak terhambat air ke bandara ini,” imbuh Sutrisno. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: