Jembatan Mangkrak Ditinggal Kontraktor, Sudah Setahun Kendaraan Tak Bisa Lewat

Jembatan Mangkrak Ditinggal Kontraktor, Sudah Setahun Kendaraan Tak Bisa Lewat

CIREBON - Tiga bulan terakhir, warga Desa Karangsambung, Kecamatan Arjawinangun harus berjalan memutar. Itu lantaran jembatan yang menjadi akses utama ke desa tersebut, belum selesai diperbaiki. Pantauan Radar Cirebon, proyek yang dimulai sejak bulan November itu, kini mandeg dan tidak nampak satu pekerja. Akses kendaraan ke desa tersebut pun terputus. Hanya, ada jembatan bambu yang dibuat untuk pejalan kaki. Jembatan bambu itu digunakan warga dan anak sekolah untuk menyeberangi sungai. Juna, salah seorang warga mengatakan, kendaraan roda dua harus memutar ke wilayah Desa Tegalgubug Lor untuk bisa ke jalan raya. Sementara untuk kendaraan roda empat, harus memutar lebih jauh lagi, melalui jalan rusak melewati lahan pertanian ke arah jalan Desa Kalideres. \"Sejak tiga bulan lalu udah dibongkar. Pekerjaannya mandeg, tadinya sih ada yang membuat pondasi, tapi setelah itu tidak ada lagi pekerja,\" ucapnya kepada Radar, Senin (29/1). Kondisi ini, membuat warga berharap agar jembatan itu bisa diselesaikan. Pasalnya, sudah lama jembatan itu tidak bisa dilewati. Sebagaimana diketahui pada awal Januari 2017, jembatan tersebut sempat retak karena terhantam aliran sungai yang deras dan meluap. Sejak kondisi retak, jembatan itu sudah tidak bisa dilalui kendaraan. \"Dulu kan sempat retak karena terbawa arus sungai yang meluap,\" katanya. Jika dihitung, berarti sudah setahun lebih warga tidak bisa melewati jembatan itu. Padahal, keberadaan jembatan itu sangat penting karena menjadi akses utama ke Desa Karangsambung. \"Ya, harapannya bisa cepat selesai. Karena selama ini, warga harus jalan jauh. Kendaraan roda dua lewat ke Tegalgubug kalau mobil harus lewat ke jalan toang yang keluar ke jalan Kalideres,\" katanya. Kuwu Desa Karangsambung, Abdurahman juga berharap agar jembatan bisa cepat diselesaikan. Jembatan itu diperbaiki oleh dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Cirebon. Pekerjaannya dimulai sejak bulan November. Pria yang akrab disapa Oman itu menyebutkan, kontraktor sudah berjanji akan siap melanjutkan proyek yang mandeg tersebut. \"Kalau kontraktor sudah siap melanjutkan. Tapi sampai saat ini, belum ada pekerjaan. Ya harapan warga bisa cepat selesai, untuk kebaikan masyarakat,\" katanya. Jembatan tersebut sudah lama ditutup dari kendaraan, sejak retak karena tergerus aliran sungai yang meluap. Saat ditanya kendala apa yang membuat mandeg? Oman menyebut, kontraktor menghentikan pekerjaan tersebut lantaran terkendala cuaca musim hujan. Sehingga, proyek tersebut dihentikan sementara. \"Itu kan sudah dimulai sejak bulan November, tapi karena musim hujan terus, takutnya ambruk lagi, dihentikan. Ya harapannya bisa selesai segera, karena akses desa sangat jauh,\" katanya. (jml)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: