Ketua PBNU Sebut Kapolri Perlu Klarifikasi Pernyataannya

Ketua PBNU Sebut Kapolri Perlu Klarifikasi Pernyataannya

JAKARTA–Pidato Kapolri Jendral Tito Karnavian terus menuai protes dan kecaman dari sejumlah pihak, termasuk dari Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain. Sebagai bentuk protes, Zulkarnain lantas membuat surat terbuka melalui akun facebook pribadinya. Protes dan tuntutan Tengku Zulkarnain itu sendiri dtuangkannya dalam akun facebook miliknya, Senin (29/1) pukul 16.54 WIB. Dalam unggahan tersebut, ia menyertakan penggalan rekaman video saat Kapolri sedang menyampaikan pidato dimaksud. Pidato sambutan Tito itu sendiri terjadi dalam sebuah acara penandatanganan MoU dengan PBNU pada 2016 lalu. Dalam penggalan video tersebut, Tito mengatakan bahwa Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan dua ormas pendiri bangsa Indonesia. Sementara ormas Islam lainya justru ingin meruntuhkan NKRI. Menanggapi hal itu, Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengungkapkan saat ini Kapolri perlu melakukan klarifikasi terhadap statemennya tersebut. “Baiknya minta penjelasan dulu atau tabayyun kepada Pak Kapolri secara utuh, agar ungkapan Kapolri yang di Youtube bisa dipahami dengan tepat. Apa konteknya, dan bagaimana situasi ketika menyampaikannya,” ujar Marsudi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (31/1). Menurut Marsudi, dalam faktanya memang banyak ormas lain di luar NU dan Muhammadiyah yang ikut berjuang mati-matian melawan penjajah dari seluruh wilayah Indonesia. “Tapi juga tidak bisa dipungkiri bahawa masih ada juga kelompok masyarakat yang masih mempertanyakan tentang cara bernegara dan berbangsa kita,” tutupnya. (pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: