Rumah Warga Terdampak Waduk Cileuweung Direlokasi

Rumah Warga Terdampak Waduk Cileuweung Direlokasi

KUNINGAN - Perlahan namun pasti. Penanganan warga korban terdampak pembangunan Waduk Cileuweung yang berada di lima desa dan dua kecamatan mulai membuahkan hasil. Salah satunya yakni penyediaan rumah bagi warga yang terpaksa direlokasi karena terdampak pembangunan waduk. Pemerintah pusat melalui Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (DPRPP) Kabupaten Kuningan tak hanya menganggarkan pembangunan rumah saja bagi warga yang direlokasi, namun juga memperhatikan fasilitas pendukungnya alias mebeler. Seperti kursi, tempat tidur dan mebeler lainnya. Warga yang terkena relokasi juga mendapat ganti rugi dari pemerintah. Desa-desa yang terkena dampak pembangunan Waduk Cileuweung adalah Randusari, Sukarapih dan Kawungsari, Kecamatan Cibeureum. Dua desa lainnya berada di Kecamatan Karangkancana yakni Simpayjaya dan Tanjungkerta. Dari lima desa, hanya warga Desa Kawungsari yang terpaksa harus bedol desa ke lokasi yang sudah disediakan pemerintah. Penyebabnya, seluruh area Desa Kawungsari bakal terendam air waduk. “Kami sedang mengupayakan lahan untuk warga Kawungsari yang harus bedol desa. untuk pembangunan perumahannya, sudah dianggarkan pemerintah pusat,” kata Kepala DPRPP, HM Ridwan Setiawan. Kemudian, warga Tanjungkerta yang rumahnya terkena pembangunan waduk, sudah bisa menempati rumah baru yang dibangun pemerintah. Wakil Bupati Dede Sembada menyerahkan secara simbolis kunci perumahan khusus kepada warga Dusun Sukamulya, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Karangkancana. Penyerahan kunci tersebut dilangsungkan Aula Desa Tanjungkerta, kemarin. Perumahan yang dikhususkan untuk warga yang terdampak pembangunan Waduk Cileuweung itu sebanyak 40 unit. Sebelum diserahkan terlebih dahulu ditandatangani berita acara serah terima hibah perumahan khusus oleh Wakil Bupati dan Kepala Desa Tanjungkerta, Samsu AMa. Wabup Dede mengatakan, perumahan ini merupakan ganti rugi untuk warga Blok Sukamulya yang terdampak pembangunan Waduk Cileuweung. Bukan hanya rumah saja, mebeler untuk warga juga diberikan oleh pemerintah. Warga tinggal menempatinya saja. “Sebelumnya saya selaku pemerintah daerah dan atas nama pribadi, mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah mendukung pembangunan Waduk Cileuweung. Waduk ini nantinya akan berfungsi menjadi penyuplai air untuk irigasi dan juga bakal menjadi objek wisata baru yang mendatangkan pemasukan bagi daerah,” jelas wabup. Bagi warga di desa lainnya yang sama-sama terkena dampak pembangunan waduk, kata dia, pemerintah tengah membangun rumah pengganti. Jika sudah selesai, warga bisa menempatinya. Di setiap rumah yang akan ditempati sudah disediakan mebeler. “Warga tinggal masuk ke rumah saja. Bangunannya juga kokoh karena banyak yang dicor. Untuk warga dari desa lainnya yang sama-sama terkena pembangunan waduk, pemerintah tengah melakukan pembangunan perumahan. Semoga saja dalam waktu dekat, rumah pengganti sudah jadi, dan bisa ditempati oleh warga,” sebut Desem, panggilan akrab Dede Sembada. Wabup menegaskan bahwa pembangunan waduk ini merupakan program pemerintah yang salah satu manfaatnya adalah untuk pengairan irigasi baik untuk Kabupaten Kuningan maupun Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Untuk itu, manfaat dari adanya waduk ini nantinya akan dirasakan langsung oleh para petani. Selain itu dengan adanya waduk ini diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru khususnya untuk warga Tanjungkerta dan sekitarnya, umumnya untuk seluruh warga Kabupaten Kuningan. Sementara itu, salah satu warga penerima perumahan, Amin menghaturkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan. Kini dia bersama keluarganya merasa tenang lantaran memiliki rumah permanen. “Terima kasih kepada pemerintah daerah serta seluruh elemen yang telah memberikan ganti rugi untuk kami warga yang terdampak pembangunan Waduk Cileuweung. Kami sangat bersyukur karena rumah ini sudah beserta isinya sehingga kami tinggal menempati rumah ini,” ungkap Amin. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: