Jembatan Terseret Banjir, Akses Penghubung Desa Buntet dan Mertapada Kulon Putus

Jembatan Terseret Banjir, Akses Penghubung Desa Buntet dan Mertapada Kulon Putus

CIREBON - Banjir yang menerjang Kabupaten Cirebon tidak hanya merendam lahan pertanian dan areal pemukiman, sejumlah fasilitas umum lainnya pun rusak berat. Bahkan ada beberapa yang sampai hilang dihantam banjir. Salah satunya jembatan semi permanen yang menghubungkan Desa Buntet dan Desa Mertapada Kulon yang berada di Dusun 2 Desa Buntet. Praktis, akses penghubung dua desa di Kecamatan Astanajapura tersebut putus. Jembatan semi permanen yang dibangun warga secara gotong royong itu hanyut dibawa banjir, Senin (12/2). Warga saat ini harus memutar dengan jarak tempuh lebih lama dari biasanya. Karena kini rute yang digunakan warga harus memutar lebih jauh. Kepala Dusun II, Muhammad Subkhi saat ditemui Radar Cirebon mengatakan, dulu saat pertama kali dibangun, akses tersebut merupakan jembatan permanen yang setiap harinya digunakan sebagai jalur perlintasan kendaraan bermotor. “Yang lewat banyak juga setiap hari. Ini untuk pejalan kaki dan pemotor saja. Kalau roda empat tidak bisa lewat sini, harus gunakan jembatan yang lainnya,” ujarnya kepada Radar, Selasa (13/2). Dia mejelaskan, jembatan permanen pertama yang dibangun tersebut kemudian hilang setelah dihantam banjir besar beberapa tahun lalu. Posisi jembatan yang saat itu tidak kuat menahan derasnya arus air yang datang. “Kalau pondasinya masih ada. Yang hilang saat itu hanya bagian landasan jembatan saja. Sehingga warga bahu-membahu membangun kembali landasannya menggunakan material kayu dan bambu. Hanya untuk sekadar bisa dilewati motor dan pejalan kaki saja,” imbuhnya. Namun sayangnya, umur jembatan semi permanen yang dibangun warga tersebut tidak lama. Belum genap satu tahun dibangun, jembatan tersebut harus hilang terhanyut banjir. “Air itu kan naiknya melebihi ketinggian jembatan. Jadi, saat jembatan raib juga tidak ada yang tahu karena air begitu deras. Tiba-tiba kondisi hilangnya badan jembatan tersebut diketahui saat air sungai mulai surut, jembatan sudah tidak ada,” paparnya. Salah satu warga yang ditemui Radar, Nuryanto (35) berharap, pemerintah segera merealisasi pembangunan jembatan permanen yang letaknya lebih tinggi, sehingga saat terjadi banjir, jembatan tersebut tidak terpengaruh dan bisa bertahan lama. “Jujur untuk akses jalan kita sedikit kesulitan. Kita bisanya lewat sini, kini harus memutar. Mudah-mudahan sekarang kalau pemerintah sudah tahu langsung turun dan bikin jembatan permanen yang lebih kuat,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: