Tanggul Sungai Cimanuk Bocor, Permukiman Warga Terancam Banjir

Tanggul Sungai Cimanuk Bocor, Permukiman Warga Terancam Banjir

INDRAMAYU - Tingginya debit air Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu membuat warga di daerah sekitar waswas. Mereka takut air meluber dan merendam permukiman. Di Rt 01 RW 01 Desa Pamayahan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, air Sungai Cimanuk memang tidak sampai luber ke jalan. Namun karena kondisi tanggul yang kurang baik dan bocor, air sungai merembes ke luar. Akibatnya, air rembesan itu menggenangi jalan dan pekarangan rumah warga. Menurut salah seorang warga setempat, Junerih, kebocoran tanggul itu sudah berlangsung lama. Rembesan air hampir setiap tahun terjadi kala debit air Sungai Cimanuk meninggi. “Ketika air Sungai Cimanuk tinggi, otomatis airnya masuk lewat celah-celah tanggul itu. Karena bantadannya sudah tidak ada. Air langsung ke tanggul dan akhirnya merembes ke luar,” ujarnya. Tanggul di wilayahnya, diakuinya sudah berusia cukup tua. Dibangun sekitar 1979 hingga saat ini tanggul itu belum tersentuh pemeliharaan. Sehingga wajar apabila kondisinya terjadi kebocoran. Dia pun khawatir, jika tanggul sampai ambrol, air sudah pasti masuk ke rumah warga. Mengingat, kondisi air lebih tinggi dari bangunan rumah. “Biasanya setiap tahun air itu keluar dari rembesan tanggul itu. Cuma sebatas mata kaki dan hanya merendam pekarangan warga saja,” ujarnya. Dia berharap pada pemerintah setempat untuk memperbaiki tanggul tersebut. Karena jika dibiarkan, khawatir tanggul jebol. “Kejadian ini terjadi setiap tahun dan belum ada tindakan. Biasanya kami membuat larangan agar kendaraan bermotor tidak melintas ke sini khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya. Pantauan Radar Indramayu, ada sekitar 10 titik kebocoran yang membuat air sungai keluar dari tanggul. Lubangnya bervariasi mulai dari kecil hingga besar. Sementara, Petugas Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu, Tarjoyo mengaku terus melakukan pemantauan tentang kenaikan debit air Sungai Cimanuk yang sudah hampir tiga hari trjadi. “Hari ini sudah banyak yang minta karung seperti di Blok Pulo Desa Plumbon, Desa Telukagung, Desa Panyindangan Wetan dan Kulon, serta desa yang lainya yang dilewati oleh aliran sungai Cimanuk. Mereka membuat tanggul darurat untuk mencegah banjir,” Katanya. Terpisah, Kuwu Pamayahan, Kecamatan Lohbener Indramayu, Abdul Hakim mengatakan, kebocoran tanggul sudah terjadi cukup lama. Dan rembesan air hampir terjadi steiap tahun. Untuk memperbaiki tanggul itu, kata dia, dibutuhkan biaya yang besar. “Kami mengimbau warga untuk tetap waspada karena Sungai Cimanuk sedang tinggi,” ujarnya. Pria yang akrab disapa Aim ini berharap tanggul yang ada di RT 01 RW 01 itu bisa mendapat penanganan dari instansi terkait. Karena jika dibiarkan, tanggul bisa berpotensi jebol. “Permasalahan ini sudah kami ajukan ke pemerintah setempat, namun belum ada respons,” ujarnya. (gun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: