Penjualan Dodol China Meningkat saat Imlek dan Cap Go Meh

Penjualan Dodol China Meningkat saat Imlek dan Cap Go Meh

CIREBON-Dalam tradisi Imlek, ada satu jajanan yang sering ditemui. Itulah dodol khas Imlek. Dibuat dari gula dan tepung, rasanya legit dan manis. Ada makna dibalik populernya kuliner Tionghoa yang satu ini. Dodol China sebetulnya diciptakan untuk persembahan buat dewa dapur. Karena saat Imlek ada kepercayaan warga Tionghoa, para dewa berangkat ke kayangan. Saat itulah, warga bersembahyang sambil membawa makanan yang manis-manis agar para dewa melapor yang baik-baik ke kahyangan. \"Dodol ini juga legit dan rasanya manis. Maknanya sebagai makanan perekat kebersamaan, terutama dengan keluarga dan saudara,\" kata pedagang dodol di kawasan Kanoman Liue Tjoe Liong. Pada tahun baru Imlek, katanya, penjualan dodol cukup bagus. Seminggu sebelum Imlek sudah ramai pemesan. Harganya bervariasi, mulai dari Rp30 ribu/satu boks isi empat buah. Sampai Rp50 ribu. Begitu juga dengan varian merek dan rasanya. Dodol China itu dibuat ada yang dari Cirebon, Tegal, Bandung sampai Bangka Belitung. \"Kalau yang di Cirebon ada dodol yang pakai daun, ini pembuatnya dari Ciledug,\" ucapnya. Saat Imlek hingga Cap Go Meh nanti, penjualan makin meningkat. Dia sendiri bisa mendapat omzet Rp4 juta-6 juta per hari, jika pesanan ramai. \"Tahun 2016 itu kurang bagus, tahun 2017 meningkat, sekarang meningkat lagi, lagi bagus,\" ucap pria umur 64 tahun itu. Liong sendiri mulai jualan sejak lama, turun temurun dari ibunya. Sepanjang tahun dia berjualan, tak hanya saat Imlek. Biasanya pesanan meningkat, juga saat menjelang Lebaran Idul Fitri sampai Idul Adha. \"Tapi yang paling banyak ya pas Imlek sampai nanti Cap Go Meh,\" tukasnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: