Menjelajahi Gedung Van de Berg Dahulu dan Sekarang

Menjelajahi Gedung Van de Berg Dahulu dan Sekarang

Gedung Negara Cirebon berada di Jl. Siliwangi, Kampung Krucuk, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, adalah sebuah gedung tua yang sangat anggun, gedung satu lantai dengan lengkung simetris di kiri kanannya ini memiliki halaman yang sangat luas, dengan sebuah taman bundar yang terlihat hijau dan asri. Bentuk bangunan Gedung Negara Cirebon terlihat agak rendah dan mendatar, karena memang hanya berlantai satu dan bentuknya melebar. Empat buah lampu hias dengan ornamen lengkung yang cantik terlihat menghiasi taman, dengan tulisan Gedung Negara yang diciptakan dari pemangkasan tanaman perdu. Taman bundar ini juga dibangun pada 1988. Gedung Negara Cirebon merupakan bangunan kolonial yang dahulu digunakan sebagai tempat peristirahatan para petinggi Hindia Belanda. Sekarang, Gedung Negara ini dipakai sebagai Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Unit Pelayanan Perijinan (Outlet) Wilayah Cirebon Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan sering dijadikan pusat pagelaran kegiatan seni dan budaya tingkat nasional. Awalnya, bangunan gedung ini adalah Cheribon Residentwoning atau Kantor Karesidenan Cirebon yang dibangun pada tahun 1865. Bangunan ini didirikan semasa kepemimpinan Albert Wilhelm Kinder De Camurecq di Karesidenan Cirebon. Saat itu, ia menjabat sebagai Residen Cirebon, dan menjadi rumah dinasnya. Sedangkan Kantor Residen dibangun pada 1841 di Lemahwungkuk. Pada 1835 Benteng De Beschertming terbakar, sehingga kantor dan rumah orang Eropa pindah secara bertahap dari kawasan Pelabuhan. Sampai dengan tahun 1973 Gedung Negara Cirebon masih dikenal sebagai Gedung Karesidenan Cirebon. Lalu dengan dihilangkannya wilayah karesidenan, pada 1974 namanya berubah menjadi Gedung Kantor Pembantu Gubernur Wilayah III Cirebon. Sejak tahun 2000 Gedung Negara Cirebon menjadi Kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Cirebon. Bangunan kolonial ini, atau Gedung Karesidenan Cirebon, dirancang oleh Van De Berg, arsitek berkebangsaan Belanda, dengan bentuk mirip Istana Merdeka Jakarta meski tak persis sama. Luas bangunan aslinya 2.120 m2 dengan luas tanah 27.315 m2. Area gedung dikelilingi tembok setinggi 1,2 meter di bagian depan, dan 1,5 m di ketiga sisi lainnya. Teras depan Gedung Negara Cirebon yang terlihat teduh. Atap terasnya dibeton dan disangga dua pilar ganda serta struktur mirip benteng di kedua ujungnya. Lantai teras dibuat lebih tinggi hampir 1m dari halaman, dan dicapai dengan menapaki tujuh undakan yang diatapi kanopi. Pada bagian atas depan terlihat tulisan besar \"Gedung Negara\". Di Gedung Negara Cirebon terdapat Ruang Jepara untuk menerima tamu penting, serta ada pula ruang untuk rapat, ruang gubernur, dan ruang keluarga di bagian tengah. Di jaman dahulu serambi kiri dipakai sebagai ruang kerja dan tempat peristirahatan Residen Cirebon, sedangkan serambi kanan digunakan sebagai ruang radio dan telegraf. Di halaman selatan Gedung Negara Cirebon terdapat area seluas sekitar 200 m2 yang dikelilingi pagar dan di dalamnya dipelihara sekitar 11 rusa tutul, sebagaimana yang ada di Istana Bogor. Gedung yang sejak 2001 ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya ini, berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Cirebon Nomor 19 Tahun 2001, Gedung Negara ini merupakan Benda Cagar Budaya yang ada di Kota Cirebon. Hal tersebut menjadikan gedung ini sebagai objek wisata bangunan tua di Kota Cirebon, dan sekarang juga dipakai sebagai tempat pertemuan dan pagelaran seni budaya. (wb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: