Kemenhub Hentikan Operasi Kapal Danau Toba
JAKARTA- Menyusul insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba pada senin (18/11), Kemenhub menyetop seluruh operasional kapal penyeberangan di seluruh Danau Toba hingga para operator lolos audit keselamatan. Pelarangan diberlakukan sejak kemarin (20/6). Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa KM Sinar Bangun berukuran 35 Gross Tonase (GT). Kapasitas maksimum kapal adalah 43 orang. Dengan 40 penumpang dan 3 orang kru. Budi menduga beberapa pelanggaran yang dilakukan. Namun, ia belum mau berspekulasi karena penyelidikan sedang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Kalau melihat dari tidak adanya manifest, Surat Ijin Berlayar (SIB) juga tidak ada, ya ada indikasi kecurangan,\" kata Budi. Apalagi, dengan kapasitas kapal maksimum 43 orang kemudian mengangkut penumpang ratusan orang. Selain itu, hanya ada 45 jaket keselamatan yang ditemukan di atas kapal. Menurut Budi itu adalah indikasi pelanggaran yang cukup kuat. “Kalau 80 orang (penumpang, red) masih mungkin. Tapi kalau sampai 200 jelas nggak cukup,\" jelasnya. Sementara itu, proses pencarian para korban terus dilakukan. Kepala Basarnas Muhammad Syaugi melaporkan hingga kemarin telah ditemukan 22 orang korban. 18 selamat. Sementara sisanya 4 orang meninggal dunia. Sementara, laporan warga yang merasa keluarganya hilang dan berada di kapal berjumlah 189 laporan. Pada Rabu kemarin, Basarnas berhasil menemukan 3 orang korban. Satu korban ditemukan pada pukul 07.00 WIB, satu korban jam 10.00 WIB, dan satu lagi pukul 14.20 WIB. \"Tiga-tiganya perempuan dan semuanya meninggal dunia,\" kata Syaugi. Syaugi mengatakan, petugas akan all out melakukan pencarian. Saat ini telah disiagakan 70 orang penyelam. Dilengkapi dengan peralatan propeller pinggang. Penyelaman dilakukan 25 hingga 50 meter. Pencarian akan terus dilakukan pagi siang hingga sore selama 7 hari ke depan. Sementara Kabagpensat Divhumas Polri Kombespol Yusri Yunus menjelaskan bahwa jumlah penumpang kapal yang tenggelam di Danau Toba bertambah. Berdasarkan pengaduan masyarakat ke Posko DVI diketahui untuk Rabu (20/6) jumlah penumpang diprediksi mencapai 178 orang. Menurutnya, penyisiran dilakukan di titik yang menjadi lokasi kapal tenggelam. Soal luasnya belum bisa dipastikan. Namun, yang menjadi masalah adalah ombak dan angin. “Terkadang saat sore juga muncul kabut yang cukup tebal,” papar mantan Kabidhumas Polda Jawa Barat tersebut. Terkait masa pencarian, Polri yang telah berkoordinasi dengan Basarnas, kemungkinan akan dilakukan selama tujuh hari. Namun, kalau diperlukan bisa ditambah tiga hari. “Sesuai dengan situasinya, total bisa 10 harian,” paparnya. (tau/syn/idr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: