Tim Ano-Azis Segera Lapor Polisi

Tim Ano-Azis Segera Lapor Polisi

Ketua DPC PDIP Bela Pengirim Broadcast \"\"CIREBON – Tim sukses pasangan Ano-Azis (Anaz) tidak main-main atas dugaan black campaign yang dilakukan oleh simpatisan Bamunas-Priatmo Adji (BP), Ratu Sukmayani. Sekretaris DPC Partai Demokrat yang juga anggota tim kampanye internal Partai Demokrat, Cecep Suhardiman SH MH memastikan akan membawa kasus pengiriman broadcast melalui blackberry messenger yang menjelekkan pasangan Ano-Azis itu, ke penegak hukum. Menurutnya, penyebaran BBM tersebut adalah fitnah dan tidak berdasar. Sehingga yang bersangkutan bisa dijerat atas tindakan pencemaran nama baik. Dan Drs Nasrudin Azis pun sudah sepakat menindaklanjuti secara hukum penyebaran BBM tersebut. “Sudah jelas penyebaran BBM penghinaan dan pencemaran nama baik itu bisa dijerat pidana sebagaimana pasal 27 ayat 3 UU No 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik,” jelasnya. Ditanya kapan akan melaporkan kasus itu ke kepolisian, Cecep mengatakan, laporan terkait pencemaran nama baik yang dilakukan Ratu Sukmayani akan secepatnya dilakukan. Pasalnya, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari Drs Ano Sutrisno. “Tinggal tunggu Pak Ano saja, Pak Azis sudah setuju ditindaklanjuti,” ungkapnya. Dihubungi melalui sambungan telepon, Drs H Ano Sutrisno MM secara tersirat menunjukkan bahwa dirinya tersinggung atas isi pesan dalam broadcast message yang dikirimkan oleh Ratu Sukmayani. “Jangan mengatakan terkorup atau menuduh tanpa bukti. Apa buktinya?” ujar dia. Terkait rencana pelaporan Ratu Sukmayani ke pihak berwenang, Ano mengatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya pada tim advokasi. “Ya, kami ada timnya sendiri, biar tim advokasi yang bergerak,” lanjutnya. Ano pun sangat menyayangkan hal yang dilakukan oleh tim sukses Bamunas-Priatmo Adji itu. “Semua calon di sini harus fair dan objektif, jangan saling menuduh tanpa bukti, lebih baik gentle saja,” tukasnya. Menanggapi tindakan yang dilakukan simpatisan BP, Ratu Sukmayani, Ketua Tim Kampanye Gabungan Ano-Azis, Pandji Amiarsa SH MH berharap, panwaslu juga dapat mengambil langkah-langkah tegas dan normatif apabila ada pelanggaran secara berkeadilan. Dia pun berharap agar semua pendukung pasangan masing-masing calon bisa mengendalikan diri dan tidak menempuh cara-cara black campaign. “Demokrasi pilwalkot jangan dicederai oleh cara-cara yang tidak elok dan tidak patut, segera sudahi cara-cara yang tidak elok untuk menjaga hasil pilwalkot nanti,” tukasnya. Saat Radar mencoba mengonfirmasi Ratu Sukmayani melalui sambungan blackberry messenger-nya, tidak ada jawaban yang diberikan. Bahkan pesan yang dikirim pun belum dibacanya. Terpisah, Ketua Tim Kampanye Pemenangan Bamunas-Priatmo (BP), Edi Suripno memberikan klarifikasi tentang kemunculan kritis pedas yang dilakukan Ratu Sukmayani. Menurutnya, itu bagian dari persaingan antar tim sukses dan oleh PDIP masih bisa dipahami, apalagi ungkapannya masih wajar dan normatif. Namun demikian, Edi berharap ke depan bisa menahan diri dan jangan saling mengoreksi calon lain. Yang terpenting saat ini, bekerja untuk masyarakat. Apalagi PDIP tidak mencari lawan, tetapi kalau ada lawan, maka PDIP tidak akan lari. Sementara, salah satu kader Partai Demokrat, N Djoko Poerwanto mengatakan, seharusnya masing-masing tim sukses melakukan langkah pemenangan dengan hal-hal yang elegan. Djoko sudah memprediksi dari awal bila black campaign akan terjadi dalam pilwalkot tahun ini. “Sudah sejak awal sebelum genderang politik ditabuh, kita sudah mencium gejala yang tidak sehat antara pendukung atau tim kampanye, dan ini adalah preseden buruk,” ujarnya. Dia pun berharap, para tim sukses yang merupakan aktor politik harus memberikan pendidikan politik yang baik pada masyarakat. Jangan malah saling jegal, saling caci atau saling serang. “Ini menunjukkan pendukung yang kurang intelek. Politik itu kan seni menata pemerintahan yang layak, bukan untuk saling menjatuhkan. Kalau tim suksesnya saja saling menjatuhkan, bagaimana masyarakat mau percaya dengan calonnya?” tukasnya. (kmg/abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: