PT KAI Sebut Sudah Sesuai Prosedur Soal Pemangkasan Pohon

PT KAI Sebut Sudah Sesuai Prosedur Soal Pemangkasan Pohon

CIREBON-Untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan stasiun, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan pemangkasan puluhan pohon. Puluhan pohon dipangkas, terutama dekat Stasiun Parujakan. Manejer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) III Cirebon Krisbiyantoro mengatakan, pohon tersebut sudah sangat rimbun dan tinggi. Dikhawatirkan bisa membahayakan keselamatan. “Kami sudah koordinasi, baru setelah itu dipangkas,” tuturnya kepada Radar Cirebon. Dijelaskan dia, PT KAI memang tengah melakukan penataan untuk kenyamanan penumpang dan keselamatan perjalanan kereta api. Di dalam dan lingkungan stasiun penataan dilakukan secara internal. Namun di luar stasiun tapi masih bersinggungan dengan fasilitas PT KAI, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak terkait. Seperti beberapa waktu lalu, PT KAI ingin memangkas pohon yang berada di jalan, pihaknya melaporkan dan meminta bantuan. Dalam hal ini Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI. \"Kita melayangkan surat tertanggal 25 Juni 2018. Isi suratnya meminta izin dan permohonan bantuan pemangkasan pohon dan pembersihan trotoar,\" katanya. Prosedur standar dan surat menyurat pun ditempuh. Surat balasan dari UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI kemudian diterima 12 Juli 2018. Berisi persetujuan dan beberapa petunjuk pemangkasan serta penanganan sisa pemangkasan. Kemudian pada 19 Juli menanggapi surat tersebut dengan surat pemberitahuan telah melakukan pemangkasan pada Minggu 15 Juli. Berikut juga meminta pihak UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI untuk melakukan kegiatan pembersihan sisa pemangkasan. Rupanya pengangkutan tertunda karena berbagai hal. Sehingga memicu polemik.  Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Bina Marga, Kustoyo mengakui, terlambatnya pembersihan sisa pemangkasan disebabkan dirinya baru menjabat kasi pemeliharaan. “Saya baru tau setelah wartawan Radar meminta konfirmasi masalah ini,” tuturnya. Kustoyo mengaku efektif bertugas awal Juli. Setelah polemik muncul di media, ia pun memerintahkan staf untuk memeriksa surat menyurat. Ternyata sudah ada permohonan untuk pengangkutan. “Kita langsung ke lapangan, kita angkut sisa pemangkasannya,” ucapnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: