NPCI Kabupaten Cirebon Kehilangan Atlet Andalan

CIREBON – Harapan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Cirebon untuk bisa setara dengan KONI, masih jadi impian semata. Terutama dari sisi finansial. Induk organisasi olahraga atlet berkebutuhan khusus itu pun pesimistis di Pekan Paralympiic Daerah (Peparda) Jabar tahun ini. NPCI mendapat kucuran dana sekitar Rp 120 juta untuk menghadapi Peparda. Bandingkan dengan KONI yang mendapatkan sokongan anggaran mencapai kurang lebih Rp 13 miliar untuk menghadapi Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XIII/2018. Peparda dan Porda digelar di Kabupaten Bogor. Jika Porda akan dihelat pada Oktober mendatang, Peparda menyusul sebulan kemudian. Ketua Umum NPCI Kabupaten Cirebon, Syahrudin menyayangkan minimnya anggaran untuk mengikuti pestanya olahraga kaum difabel se-Jawa Barat tersebut. “Dengan hitungan kasar saja, kalau anggarannya hanya segitu (Rp120 juta) ya tidak akan cukup,” sesalnya. Menghadapi Peparda tahun ini, NPCI hanya mempersiapkan 20 atlet. Namun, untuk meraih hasil maksimal, menurut Syahrudin, dibutuhkan program pembinaan yang serius. Sementara di Kabupaten Cirebon, belum ada dana pembinaan atlet berkebutuhan khusus. “Makanya, program pembinaan kita tidak berjalan dengan baik,” ucapnya. Karena minimnya dukungan anggaran, NPCI Kabupaten Cirebon sudah kehilangan salah satu atlet andalannya. Pecatur tunanetra Indra Yoga memilih berhenti. Bahkan, kemungkinan besar, peraih emas ASEAN Para Games 2015 itu hijrah ke Sumedang. “Indra bisa saja membela Sumedang. Dia menikah dan menetap di sana,” terang Syahrudin. Sementara itu, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon mengaku sudah berupaya semaksimal mungkin. “Kita berusaha membantu. Tapi kemampuan finansial kita untuk tahun ini juga sangat terbatas. Ada evisiensi anggaran,” ujar Kepala Bidang Olahraga (Kabid) Olahraga Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Dadang Raiman. (ttr)

Sumber: