Dua Warga Cirebon Korban Lion Air Dimakamkan

Dua Warga Cirebon Korban Lion Air Dimakamkan

CIREBON-Ada dua warga Cirebon korban pesawat Lion Air JT 610  yang sudah teridentifikasi oleh Tim DVI RS Polri Kramat Jati Jakarta. Dua-duanya dimakamkan, Selasa (6/11). Yakni Niar Soegiyono asal Desa/Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon serta Eka Suganda asal Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan. Dua jenazah tiba hampir bersamaan, yakni pukul 06.00 WIB. Merdian Agustin, istri Eka Suganda, mengungkapkan kali terakhir bertemu dengan suami, Senin subuh 29 Oktober 2018 sekitar pukul 03.40. Hari itu, dari rumah kontrakan mereka di Tangerang, ia mengantarkan sang suami untuk naik taksi ke Bandara Soekarno-Hatta. Kebetulan Eka Suganda mendapatkan tugas dari kantor tempatnya bekerja untuk melakukan kunjungan kerja ke Pangkalpinang dalam kurun waktu 3 hari. Hal tersebut sudah menjadi agenda rutin dan menjadi tanggung  jawab pekerjaannya. Eka diketahui bekerja di salah satu hotel di Jakarta. Tidak ada firasat yang dirasakan Merdian Agustin. “Saya antar bapak jam setengah 4 pagi, karena pesawatnya jam 6. Cuma pagi itu rada aneh aja. Bapak sangat perhatian sekali. Saya udah pake jaket, tiba-tiba dia lepas jaketnya dan suruh saya memakainya. Saya sudah memakai jilbab, tiba-tiba dia lepas topinya dan diberikan ke saya. Tidak biasanya bapak seperti itu,” ujar Merdian Agustin saat ditemui Radar Cirebon di rumah mereka di Perumahan Graha Arkha, Blok K, Desa Kasugengan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Hingga taksi itu berlalu menuju bandara, perhatian terus ditunjukkan. Merdian Agustin tak menyangka perhatian suaminya saat itu merupakan isyarat terakhir. “Hati-hati ya di jalan. Selalu lihat kanan-kiri,” ujarnya menirukan ucapan suaminya. Di Cirebon, Eka dan Merdian memiliki rumah di kompleks Perumahan Graha Arkha, Blok K, Desa Kasugengan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Rumah itulah yang dihuni keluarga ini, walau Eka sebenarnya asal dari Desa Pegagan, Palimanan. Eka dan Merdian diketahui memilik 3 anak. Semuanya laki-laki. Yang sulung, sudah kuliah di Bandung. Sementara dari Desa Beber, jenazah Niar Soegiyono dimakamkan. Hingga kini, suami Niar, Andri Wiranofa, belum teridentifikasi. Andri diketahui sebagai koordinator jaksa Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung (Babel). Pada proses pemakaman jenazah Niar juga dihadiri keluarga besar kejaksaan. Kasi Intel Kejari Cirebon Aditya Ranggatama mengatakan Niar dan Andri merupakan pasutri yang dikenal baik. “Sosok-sosok yang dikenal baik. Baik di masyarakat maupun tempat kerja. Pak Andri, beliau sosok yang punya loyalitas tinggi,” ujar Aditya. (ade/pid-mg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: