Ketua Harian Disetir SBY

Ketua Harian Disetir SBY

Terpilih Aklamasi, Curhat Sering Diserang BALI - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat (PD) secara aklamasi pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Inna Beach, Denpasar, Sabtu (30/3). Tawaran Ketua Presidium Sidang, EE Mangindaan, untuk memunculkan aspirasi calon lain sempat ditentang peserta KLB, dengan alasan mereka sudah sepakat mengusung SBY. \"Maksud saya, tawaran ini sebagai semangat demokrasi, kita harus mendengar pendapat beberapa saja walaupun sudah disepakati,\" ucap Mangindaan. Usulan Mangindaan pun akhirnya disetujui. Sejumlah pengurus daerah menyampaikan pandangannya, tetapi semuanya sepakat memilih SBY secara aklamasi. \"Kami mendukung sepenuhnya dan memohon Pak SBY sebagai ketua umum Partai Demokrat, karena kami yakin hanya Pak SBY yang dapat mempersatukan dan menjamin penyatuan Partai Demokrat,\" ujar Ketua DPD Nanggroe Aceh Darussalam Warsidy Nurdin. Ucapan Warsidiy pun kemudian mendapat sorak-sorai semua peserta kongres. Warsidiy kemudian melanjutkan, bahwa pengurus Aceh sepakat memberikan kepercayaan kepada SBY untuk menentukan pelaksana harian. Ketua DPD Papua Lucas Enembe pun setali tiga uang dengan rekan satu partainya dari Aceh. \"Sama dengan yang disampaikan Aceh. Ini sistem noken. Oleh karena itu, kami akan isi noken dari 39 kabupaten dan kota untuk memilih SBY. Ketum terpilih nantinya bisa tetapkan ketua harian,\" ucap Lucas. Ketua DPD Demokrat Kalimantan Timur Isran Noor pun mendukung penetapan SBY. Sama dengan Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Soekarwo. \"Mewakili DPC Jawa Timur, saya ikut pendapat yang ke-1, 2, dan 3 tadi,\" imbuh pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini. Setelah pandangan semua daerah disebutkan oleh perwakilan-perwakilan, Mangindaan pun kemudian bertanya. \"Apakah setuju kita minta Pak SBY sebagai ketua umum? Setuju?\" teriak Mangindaan. \"Setuju!\" seru ratusan peserta kongres. Sorak-sorai peserta kongres pun menggema di dalam ruang ballroom yang cukup sempit menampung seluruh peserta. Teriakan nama SBY lalu membahana. \"SBY! SBY! SBY\" teriak para kader. Setelah itu, para presidium sidang menemui SBY untuk menyampaikan pandangan semua pengurus daerah. Tidak berlangsung lama, Mangindaan pun kembali memimpin sidang. \"Sesuai dengan kesepakatan kami bertujuh telah bertemu dengan Bapak SBY, beliau tidak mudah memutuskan karena beliau memikirkan tugas kenegaraannya,\" ujar Mangindaan. Namun demikian, kata Mangindaan, SBY bersedia menjadi ketua umum PD dengan memberikan syarat. SBY menjabat ketua umum benar-benar bersifat sementara. \"Beliau katakan bersifat sementara hanya dalam proses penyelamatan dan konsolidasi partai dengan ketentuan paling lama 2 tahun. Beliau sebetulnya menginginkan lebih cepat lebih baik, setelah pemilu dan pemilihan presiden 2014 selesai tentunya setelah dilakukan kongres,\" ucapnya. Kemudian Mangindaan menerangkan, supaya bisa berkosentrasi dan menjalankan tugas kenegaraan dan pemerintahan, maka tugas ketua umum dilaksanakan pengurus harian di bawah seorang ketua harian. \"Beliau ingatkan hampir semua tugas ketua umum selama ini dilaksanakan oleh ketua umum akan dilakukan oleh ketua harian bersama dengan pengurus,\" ucap dia. Lebih lanjut Mangindaan mengatakan, SBY meminta tugas ketua dewan pembina dilaksanakan oleh ketua harian dewan pembina. Begitu pula tugas sebagai majelis tinggi diserahkan kepada wakil ketua majelis tinggi. Setelah itu Mangindaan menanyakan hal tersebut kepada peserta KLB. \"Dapat disetujui?\" kata Mangindaan. Seluruh peserta KLB kompak menyatakan setuju. Sementara dalam pidatonya, SBY kembali “curhat” terkait banyaknya kritik, karena dirinya mau menjadi ketua umum PD. Bahkan kritik itu makin kencang sejak 2-3 hari ini. Namun SBY tetap meyakinkan kadernya untuk mengambil risiko dengan menjadi ketua umum. \"Barang kali ini takdir saya. Tapi saya pilih ini dan saya berjuang bersama-sama saudara,\" ucap SBY disambut tepuk riuh kadernya. Tak hanya sekadar menunjuk ketua harian PD, SBY juga akan menunjuk Ketua Harian Dewan Pembina PD dan Wakil Ketua Majelis Tinggi yang sebelumnya ditempati Anas Urbaningrum. \"Saya harapkan mesin partai tetap bekerja makin efektif, meski saya tak selalu terlibat. Kalau besok sudah siap, akan saya umumkan kepada seluruh rakyat Indonesia siapa ketua harian, ketua harian dewan pembina dan wakil ketua majelis tingi. Kalau besok belum bisa, insya Allah sesampai saya di Jakarta,\" tegasnya. SBY juga meminta agar Partai Demokrat tidak terlalu bertumpu pada dirinya. Oleh karena itu, dia berjanji akan secara perlahan menghilang. \"Saya ingin partai ini tidak bergantung pada saya, kepada SBY. Saya harus hilang pelan-pelan. Fading away,\" ujarnya. Menurut SBY, sebuah partai modern harus bergantung pada platform dan mesin partai politik yang efektif. \"Tidak bisa bergantung pada figur perseorangan,\" kata SBY. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Amir Syamsuddin menyatakan, tugas ketua umum PD akan dibantu oleh ketua harian. Hanya saja, ketua harian dalam mengendalikan partai tetap harus sepersetujuan atau tetap disetir ketua umum. Hal itu terlihat dari hasil penyelarasan anggaran dasar/anggaran rumah tangga Partai Demokrat berdasarkan hasil Kongres PD tahun 2010 lalu. \"Pasal 17 ayat (3) di mana dalam menjalankan tugas sehari-hari ketua umum dibantu ketua harian dengan persetujuan ketua umum untuk melaksanakan mengawasi mengendalikan semua tugas kepartaian baik ke dalam maupun ke luar menjadi tanggung jawab sepenuhnya ketua harian dan melapor hal itu ke ketua umum,\" ujar Amir. Selanjutnya Amir menjelaskan, dalam pasal 18 disebut bahwa ketua harian ditunjuk oleh ketua umum terpilih. Lalu pasal 18 ayat 2, ketua harian bertugas melaksanakan dan mengawasi tugas kepartaian baik ke dalam maupun ke luar. Kemudian dalam pasal 18 ayat 3 kata Amir, ketua harian melaksanakan tugas sehari-hari ketua umum atas persetujuan ketua umum. \"Pasal 18 ayat  4 ketua harian bertanggung jawab kepada ketua umum,\" ucapnya. Dalam Pasal 19 ayat 2, para wakil ketua umum menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan petunjuk ketua harian. Dalam ayat 3, menurut Amir, pembagian tugas ketua umum diatur dalam peraturan organisasi. \"Pasal 4 para wakil ketua umum bertanggung jawab ke ketua harian,\" terang dia. MUSIBAH BANGSA Terpisah, terpilihnya SBY menjadi ketua umum Demokrat, mengundang keprihatinan banyak pihak, termasuk Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti. Menurutnya, SBY sama saja dengan memunculkan musibah baru.  \"Jelas, ini semacam musibah, baik bagi bangsa ini maupun kepada Partai Demokrat sendiri. Presiden tak akan bisa fokus, baik dalam mengurus Partai Demokrat maupun mengurus bangsa ini,\" kata Ray. Menurutnya, rencana akan ada ketua harian yang mewakili SBY sebagai ketua umum jelas sudah mengindikasikan ketidakefektifan kerja-kerja ketua umum. Ray beranggapan, ketua harian secara politik dan hukum tidak memiliki kewenangan yang efektif. Kehadiran ketua harian, tuturnya, justru berpotensi menambah birokrasi partai, bahkan dapat mendorong munculnya dua matahari kekuasaan di dalam tubuh Partai Demokrat. \"Lagi pula, ketua harian tidak dikenal dalam Undang-Undang Parpol. Jadi bila konteksnya keluar partai, ketua harian malah tak memiliki kewenangan apapun,\" lanjut Ray. Situasi ini, kata Ray, hanya akan membuat Partai Demokrat lambat dalam melakukan implementasi, menanam bibit konflik dan menambah birokrasi. Sementara  konteks pengaruh masalah internal Demokrat kepada bangsa ini sudah terasa. Banyak masalah yang tersendat-sendat diselesaikan karena presiden sibuk pula dengan partainya. (gil/flo/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: