OKI Bahas Kekerasan atas Muslim Myanmar
JEDDAH - Organisasi Konferensi Islam (OKI) bakal membahas kekerasan terhadap muslim di Myanmar pada 14 April mendatang di Arab Saudi. Sekjen OKI Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan komite kontak dari Menlu OKI akan berkumpul di Pelabuhan Laut Merah Jeddah. “OKI bakal membahas kekerasan terhadap muslim Myanmar yang dikenal sebagai Rohingya dan siap mengambil semua langkah yang diperlukan dan tindakan untuk mengatasinya,\" kata Ekmeleddin seperti yang dikutip Asiaone, Sabtu (30/3). Sebelumnya, OKI telah mendesak pemerintah Myanmar untuk mengakhiri para ekstremis Buddha dan kampanye kebencian, serta pembersihan etnis yang telah diluncurkan terhadap umat Islam di negara tersebut. Namun Myanmar secara keras juga menolak pernyataan pelapor khusus PBB tentang hak asasi manusia Myanmar, Tomas Ojea Quintana, bahwa telah terjadi keterlibatan negara dalam beberapa tindak kekerasan terhadap kaum muslim Rohingnya. Media pemerintah Myanmar melaporkan ada korban tewas akibat kekerasan komunal di negara itu selama 10 hari terakhir. Jumlah korban meningkat menjadi 43 orang dengan lebih dari 1.300 rumah dan bangunan lainnya hancur. Massa kaum Buddha telah melakukan tindakan kekerasan melalui beberapa kota di pusat Myanmar sejak kekerasan agama meletus pada 20 Maret lalu. Kejadian ini mendorong pemerintah untuk memberlakukan keadaan darurat dan jam malam di beberapa daerah. Ini adalah konflik sektarian terburuk sejak kekerasan antara umat Buddha dan muslim di kawasan barat Myanmar-Rakhine tahun lalu dan menewaskan setidaknya 180 orang dan lebih dari 110 ribu mengungsi. Muslim Myanmar sebagian besar dari India, China, dan keturunan Bangladesh, serta diperkirakan berjumlah seperempat dari populasi penduduk Myanmar yang berjumlah sekitar 60 juta. (esy/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: