Ajang Show El Nino

Ajang Show El Nino

3 Chelsea v Rubin Kazan 1 LONDON - Radamel Falcao, Edinson Cavani, sampai Luis Suarez, adalah deretan striker hot yang saat ini masuk pantauan Chelsea. Salah satu dari ketiganya diproyeksi menggusur tempat Fernando Torres. Tapi, mengacu laga Chelsea versus Rubin Kazan kemarin, rencana itu perlu dipertimbangkan lagi. Torres tampil sebagai bintang dalam laga yang dihelat di Stamford Bridge tersebut. Dari kemenangan 3-1 Chelsea, dua gol di antaranya dilesakkan striker berjuluk El Nino itu. Setelah membuka skor pada menit ke-16 memanfaatkan umpan David Luiz, giliran crossing Juan Mata di menit ke-70 yang disundul Torres, memantapkan kemenangan The Blues (sebutan Chelsea). Dua gol itu menjadi koleksi ke-18 dan ke-19 Torres musim ini. Ketimbang musim lalu, striker 29 tahun tersebut telah mengemas tujuh gol lebih banyak. \"Torres membutuhkan gol itu karena di setiap konferensi pers, pertanyaan tentang dirinya selalu mengenai kapan dia mencetak gol. Dia kini bisa lebih percaya diri untuk memburu gol-gol berikutnya,\" kata pelatih Chelsea Rafael Benitez kepada London 24. \"Torres adalah natural goalscorer yang selalu bekerja keras di setiap penampilannya,\" sahut Victor Moses, pencetak gol kedua Chelsea (32’), seperti dikutip dari Evening Standard. Performa gemilang Torres tak pelak menumbuhkan keyakinan bagi Benitez bahwa eks striker Liverpool dan Atletico Madrid itu bisa membantu Chelsea lolos ke semifinal. Di Europa League, Chelsea memang tidak memiliki opsi striker selain Torres, mengingat Demba Ba berstatus cup tied. Setidaknya, dua gol Torres membuat pekerjaan Chelsea dalam second leg di Stadion Luzhniki, Moskow (11/4) tidak terlalu sulit. \"Sangat jelas, Rubin harus mencetak dua gol dan membuat kami tidak bisa membuat gol (di second leg) untuk lolos. Itu bukan urusan mudah bagi mereka karena kepercayaan diri kami sangat tinggi saat ini,\" tandas Benitez. Dalam kesempatan itu, Benitez juga mengungkapkan kekecewaannya karena hukuman penalti pada menit ke-41 yang sukses dieksekusi Bibras Natkho. Penalti diberikan untuk Rubin setelah wasit Gianluca Rocchi asal Italia menganggap John Terry handsball. \"Saya kira penalti itu terlalu berlebihan. Insiden itu memang terlalu jauh dari pandangan saya sehingga sulit mengetahuinya. Tapi, saya memang frustrasi dengan kepemimpinan wasit,\" tutur pelatih yang kini mengoleksi 19 kemenangan dari 35 laga bersama Chelsea itu. Sementara bagi Rubin, hasil first leg memang belum menutup peluang mereka ke semifinal. Pelatih Kurban Berdyev mengatakan, timnya bakal tampil berbeda dan lebih fight di Moskow. \"Di leg kedua nanti, kami harus mengulang penampilan seperti yang kami peragakan di babak kedua ketika kami mulai berani mengambil inisiatif (serangan). Kami mampu membuat Chelsea tertekan di daerah pertahanannya,\" ungkap pelatih 60 tahun itu seperti dilansir di situs resmi UEFA. Berdyev yang menangani Rubin sejak 2001 itu juga mengatakan, kunci kemenangan bagi timnya di second leg adalah di 20 menit awal. \"Chelsea bermain lebih bagus di 20 menit awal hari ini (kemarin, red). Mereka mengambil inisiatif dan mampu mencetak gol. Saya pikir anak-anak sedikit ketakutan,\" tutur pelatih yang sepertinya sulit dipecat Rubin karena posisinya sebagai wakil presiden klub bersangkutan. (dns/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: