Pesantren Eksis karena Ajarkan Ikhlas dan Jujur

Pesantren Eksis  karena Ajarkan  Ikhlas dan Jujur

CIREBON - Puluhan ribu warga nahdliyin dari berbagai penjuru nusantara, sejak kemarin siang hingga tadi malam (6/4), memadati kompleks Pondok Pesantren Buntet. Kedatangan mereka untuk mengikuti berbagai kegiatan puncak haul pondok pesantren tersebut. Tidak hanya ingin berziarah ke makam pendiri dan kiai sepuh Pondok Pesantren Buntet atau bersilaturahmi kepada para kiai, tapi ada juga yang ingin sekedar jalan dan berbelanja murah. Karena sebelum memasuki Pondok Pesantren Buntet, para pengunjung disuguhi ramainya pedagang musiman yang berjejer hingga masuk kompleks. Pada puncak peringatan haul tersebut, hadir sejumlah tamu kehormatan di antaranya Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal RI Ir H Helmy Faisal Zaini, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Mustofa Yakub, pengurus PBNU dan para kiai. Tampil sebagai pemberi tausiyah adalah KH Habib Umar Muthohar. Sebagai sesepuh Pondok Pesantren Buntet, KH Nahduddin Royandi Abbas di hadapan seluruh tamu undangan dan para santri, memberi amanat agar santri yang masih belajar ataupun yang sudah terjun di masyarakat, ikhlas dan jujur dalam bekerja dan belajar. “Agar ilmu yang kita peroleh bermanfaat untuk umat, yang paling dibutuhkan saat ini adalah keikhlasan dan kejujuran,” ucapnya. Lebih jauh, ikhlas dan jujur merupakan karakteristik pesantren. Oleh karenanya, berkat kedua sifat tersebut membuat pesantren tetap eksis (bertahan) hingga kini. “Ini yang menjadi kekuatan utama pesantren dalam menghadapi dinamika zaman,” terangnya. Menyambung pesan sesepuh Pondok Pesantren Buntet yang kini berdomisili di London Inggris ini, Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Adib Rofiudin Izza menambahkan, kejujuran, keikhlasan dan menjaga akhlak yang baik merupakan modal utama para santri untuk berkiprah di masyarakat. “Masing-masing memberikan semangat kepada para santri agar terus-menerus menjaga akhlak, keikhlasan dan  kejujuran,” imbuhnya. Sementara, Helmi Faisal Zaini yang diberikan sambutan kehormatan mengungkapkan, haul adalah tradisi dalam rangka menjalin silaturahmi  seluruh warga Pondok Pesantren Buntet dan para alumninya dari generasi ke generasi. “Mereka satu sama lain menjalin hubungan dalam satu momen haul untuk bersama-sama mendoakan sesepuh dan almarhumin,” singkat menteri yang juga pernah mondok di Buntet Pesantren ini. (jun)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: