Harga Cabai Merah Anjlok, Petani Merugi
MAJALENGKA - Harga cabai merah di tingkat petani terjun bebas. Hal tersebut dirasakan para petani di Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, yakni Desa Majasari, Leuweunghapit, Sukawera, Kedungkencana, Kodasari dan Kedungsari. Petani cabai merah asal Desa Sukawera, Mulya (50) menuturkan, harga cabai merah di tingkat petani yang semula pada awal panen sempat menyentuh harga Rp 15 ribu per kilogramnya kini berangsur turun drastis. Bahkan, harga cabai merah hingga Senin (28/1), dihargai tengkulang setempat sebesar Rp 6.500/kg. Menurutnya, kondisi ini membuat para petani cabai di enam desa tersebut mulai ketar ketir. “Kami merasakan betul bagaimana pahit getirnya menjadi seorang petani cabe merah. Selain harus mengeluarkan modal yang cukup banyak, menanam cabe merah berbeda dengan menanam jenis palawija yang lainnya seperti mentimun ataupun kacang panjang. Menanam cabe merah harus penuh dengan ketekunan serta teliti dan telaten,” tuturnya. Dia menyebutkan, dalam setiap melakukan perawatan tanaman juga harus dilakukan pengawasan. Pasalnya, salah langkah sedikit saja dalam pengurusannya baik pemupukan, penyemprotan dan yang lainnya akan berakibat fatal terhadap tanaman. “Jadi petani kalau mau menanam cabe harus mempunyai waktu yang ekstra dan tidak boleh lengah. Maksudnya harus mempunyai waktu ekstra yaitu petani harus standby karena tanaman cabe merah rentan terhadap hama dan cuaca buruk,\" paparnya. Diakuinya, biaya pemeliharaan tidak sedikit. Begitu juga perawatan yang apik khususnya memasuki cuaca buruk saat ini. Jika harga cabai merah stabil seperti awal panen pekan lalu yang menyentuh Rp 15 ribu per kilogram, maka biaya modalnya bisa kembali dan mendapatkan keuntungan. Akan tetapi, lanjutnya, jika harga cabai merahnya seperti sekarang yang dihargai Rp 6.500 per kilogramnya, maka para petani cabai bersiap gigit jari karena bakal merugi. Terpisah, tengkulak cabai, Mukmin membenarkan, murahnya harga pembelian cabai merah di tingkat petani Rp 6.500 per kilogramnya. Namun, murahnya harga cabai ini dikarenakan harga di pasar induk baik di Cirebon, Jatibarang Indramayu sampai ke pasar induk Bekasi memang tengah murah. Penyebabnya, pasokan cabai sedang melimpah dari setiap daerah. “Seminggu yang lalu harga sempat mahal menyentuh harga Rp15 ribu per kilogramnya. Namun seiring panen cabe merah secara serentak di setiap wilayah mengakibatkan stok cabai merah menjadi menumpuk di setiap pasar induk. Sehingga hukum ekonomi disini berlaku yang mempengaruhi,” ucapnya. Menurutnya, para tengkulak tidak pernah mempermainkan harga apalagi sengaja mencari keuntungan banyak dengan mengorbankan petani cabai disini. Naik turunnya harga beli cabai merah di tingkat petani, sebutnya, tergantung harga penjualan di pasar induk. “Jadi sekali lagi saya tegaskan anjloknya harga cabe bukan permainan bandar, tetapi akibat banjirnya stok di setiap pasar induk,” tegas Mukmin. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: