Korut Tarik Pekerja dari Kaesong

Korut Tarik Pekerja dari Kaesong

PYONGYANG – Menyusul semakin memanasnya semenanjung korea, pihak Korea Utara mengatakan segera menarik pekerja mereka keluar dari zona industri bersama. Kompleks industri Kaesong, merupakan zona kerja sama ekonomi antara wilayah Utara dengan Selatan, yang selama ini menjadi simbol besar terakhir kerja sama antara kedua negara. Kantor berita Korut, dilansir CNN, Senin (8/4) mengatakan, pemerintah Korut tengah berencana menghentikan semua kegiatan yang sedang berlangsung di Zona tersebut dan mempertimbangkan untuk menutup kegiatan di sana selamanya. Pyongyang dikabarkan sudah mencegah pekerja Korea Selatan beserta manajer perusahaan yang bekerja di komplek tersebut, menyusul semakin memanasnya situasi di Semenanjung Korea. Sementara itu hingga Senin, Korea Selatan masih menunggu ancaman Korea Utara yang akan melakukan ujicoba nuklir terbaru mereka. Namun belum terlihat tanda-tanda ujicoba tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Korsel berusaha tidak terlalu reaktif, terhadap provokatif pemerintahan Kim Jong Un. Meski sebelumnya Seoul meyakini, ujicoba rudal Korut akan dilakukan dalam pekan ini. Meski dikecam dan telah disanksi PBB atas uji coba nuklir, Korut sepertinya tak takut dan terus mengeluarkan ancaman serius bagi musuh bebuyutan mereka, Korsel dan Amerika Serikat. Menteri Korsel Ryoo Kihl Jae mengatakan, pihaknya meyakini bahwa ancaman Korut itu benar adanya. Karena terjadi peningkatan aktivitas dari tiga lokasi yang diyakini menjadi lokasi tes nuklir bawah tanah dari wilayah Korut. \"Korea Utara terus mempersiapkan uji coba nuklir mereka dan hanya menunggu keputusan politik saja untuk memulai uji coba,\" kata kementrian Korsel. Menteri Luar Negeri AS John Kerry, yang akan mengunjungi Asia pekan ini, diperkirakan akan membahas potensi insentif diplomatik bagi Korea Utara.\"Menteri Kerry yakin kita punya penangkal kuat dan meyakini tahu apa yang mereka (Korut) butuhkan,\" ujar seorang pejabat senior pada wartawan. (afz/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: