Stadion Bima Mau Diapakan dan Mau Dibuat Apa?

Stadion Bima Mau Diapakan dan Mau Dibuat Apa?

CIREBON-Studi banding Wakil Walikota Eti Herawati ke GBK ditemani sejumlah pejabat penting di Pemkot Cirebon. Salah satunya adalah Asisten Daerah (Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Cirebon Ir H Yoyon Indrayana MT. Dihubungi Radar Cirebon, Yoyon mengatakan sedikitnya ada tiga poin penting yang segera dilakukan oleh pemkot bila hibah Stadion Utama Bima sudah turun. Yang pertama, kata Yoyon, pembentukan BLU. Badan atau lembaga ini penting dibentuk sebagai pengelola. Sifatnya fleksibel. Bisa sebagai lembaga untuk melayani masyarakat, sekaligus bisa mendapatkan profit. “Nah, profit ini yang akan digunakan untuk membiayai operasionalnya. Di samping itu bila sudah mapan dan menguntungkan otomatis memberikan masukan untuk PAD,” kata Yoyon. Kedua, lanjut Yoyon, segera dibuat road map yang jelas dan detail. “Stadion mau diapakan dan mau dibuat apa. Sarana olahraga apa saja yang akan dibuat, areal komersil yang bagaimana yang bisa menampung pedagang modern dan PKL,” lanjutnya. Yang ketiga, sambung Yoyon, sesegera mungkin membuat regulasi BLU. Ini untuk menghindari terhambatnya proses revitalisasi karena belum mempunyai payung hukum. Seperti BLU GBK yang telah mempunyai payung hukum, maka untuk Stadion Bima Yoyon menilai cukup dengan perwali. “Bila ketiga poin itu bisa dibuat dengan secepat mungkin, maka proses revitalisasi juga saya yakin tidak butuh waktu lama,” tegasnya. Setelah terpenuhi, Yoyon menyebut Stadion Utama Bima sebagai Kawasan Stadion Bima (KSB) harus juga memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Karena ini sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan atau kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan, dan lingkungan. Di dalamnya juga memuat materi pokok tentang ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, serta rencana investasi. Hasil lain dari kunjungan ke GBK, kata dia, adanya asosiasi pengelola stadion. Asosiasi ini memberikan banyak informasi dan peluang untuk menggelar berbagai kegiatan olahraga di Indonesia. Salah satunya kompetisi sepak bola. Contohnya bila di GBK telah penuh, maka bisa dialihkan ke Bima. “Untuk pembiayaan revitalisasi, kita akan melakukan penjajakan dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Karena GBK sendiri melalui PT SMI berhasil membangun mall, hotel dan fasilitas lainnya yang menjadi nilai tambah GBK itu sendiri,” tandasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: