Ma’ruf Janjikan Bentuk Badan Riset Nasional, Sandiaga Menambah Lembaga Riset Baru Tidak Efisien

Ma’ruf Janjikan Bentuk Badan Riset Nasional, Sandiaga Menambah Lembaga Riset Baru Tidak Efisien

Calon Wakil Presiden Nomor urut 01 Ma’ruf Amin menjanjikan pembentukan Badan Riset Nasional (BRN). Menurut Ma\'ruf, badan itu akan memaksimalkan hasil riset nantinya dan menyatukan lembaga-lembaga riset di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa riset menentukan maju mundurnya suatu negara. Negara yang bisa mengembangkan risetnya, kata dia akan menjadi negara yang maju, oleh karena itu pihaknya berencana akan mengembangkan riset dengan mengkoordinasikan semua alokasi dana. \"Sementara ini memang dana riset terbagi di kementerian dan lembaga. Tetapi nanti akan kita satukan supaya menjadi satu koordinasi dan akan kami bentuk Badan Riset Nasional. Dan kami juga akan memaksimalkan rencana induk riset nasional (RIRN) yang sudah ada, karena itu akan kita optimalisasi sehingga riset kita akan menjadi lebih efektif,\" katanya. Bukan nambah lembaga, imbuh Ma\'ruf,  tapi mengefisienkan lembaga, menyatukan lembaga yang ada di satu lembaga yang menangani riset. Terkait dengan riset dan teknologi, Calon wakil presiden dari nomor urut dua Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, hasil riset yang ada saat ini kurang menyambung dengan dunia usaha dan dunia kerja. Maka, nantinya akan dibutuhkan sinergi. https://twitter.com/netmediatama/status/1107314376162197505?s=19 “Sistem sistem pendidikan kita harus nyambung ke lapangan pekerjaan. Pendidikan riset dan teknologi yang dibutuhkan dunia usaha akademik adalah yang bisa sinergi dengan dunia usaha. Banyak hasil riset tidak menyambung, di bawah Prabowo-Sandi kalau terpilih, maka  kami adakan sinergi dengan dengan dunia usaha dan dunia kerja,” katanya. Saya pernah kelola dana riset dan teknologi, di bidang pertanian kita bisa pastikan kalau hadil riset anak bangsa digunakan. Kebudayaan Indonesia yang kaya, menurut dia, merupakan energi kreatif yang luar biasa. Anak-anak Indonesia mempunya kemampuan yang sangat hebat, hasil-hasil riset itu harus sampai kepada mereka, dan bermanfaat untuk pengembangan manusia Indonesia. Soal riset ini, pihaknya tidak setuju dengan Calon Wakil Presiden Nomor urut 01 Ma’ruf Amin yang dianggapnya akan membuat lembaga riset baru, padahal saat ini sudah ada dan besar. “Menambah lembaga riset baru, itu menambah anggaran lagi, tidak efisien. Bagi kami yang utama adalah perlunya sinergi dunia riset dengan dunia usaha dan dunia kerja,” katanya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: