Investor Inggris Garap Sampah Cirebon Akan Dibuatkan Plastic Recycling Facility

Investor Inggris Garap Sampah Cirebon Akan Dibuatkan Plastic Recycling Facility

BANDUNG–Provinsi Jawa Barat akan menjadi salah satu wilayah di Benua Asia yang pertama membangun plastic recycling facility. Tempat tersebut akan mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar. Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pihaknya mendapatkan hibah dari perusahaan lingkungan asal Inggris, yakni Plastic Energy Limited sebesar Rp280 miliar pada tahun 2019 untuk riset dan persiapan pembangunan fasilitas di lima wilayah Jawa Barat. “Rencananya, nanti kita akan bangun di lima wilayah, yakni Bogor, Cirebon, Bandung, Bekasi dan Tasikmalaya,” tuturnya, kemarin (28/3). Kemudian, tahun 2020, akan ada investasi untuk membuat konstruksi bangunannya sebesar Rp2,8 triliun, yang dimulai pada semester pertama 2020. “Ini akan membantu citra Indonesia yang sekarang menjadi ranking kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke lautan dunia,” imbuhnya. Oleh sebab itu, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat Jawa Barat untuk menjaga lingkungan agar Jawa Barat bersih dari sampah plastik. “Mari jadikan kota dan laut kita bersih dari sampah plastik,” pungkasnya. Berdasarkan informasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan penandatangan kesepakatan bersama dengan Plastic Energy Limited tentang penyusunan Dokumen Studi Kelayakan Pengurangan sampah plastik di Jawa Barat, kemarin (28/3) di Gedung Negara Pakuan, Bandung. Pada bulan Februari 2019 lalu, Pemprov Jabar menjajaki kerja sama dengan investor asal Inggris tersebut. Limbah plastik ini rencananya akan diolah menjadi bahan bakar solar atau waste to fuel. Emil, sapaan Ridwan Kamil, menyambut baik kerja sama ini dan berkomitmen akan menjaga kelancaran bisnis dengan baik. Menurut mantan Walikota Bandung ini, semua pendanaan akan diserahkan kepada investor. \"Semua dana dari swasta. Pemerintah hanya lahannya saja karena nanti sampahnya akan jadi duit. Jadi sama-sama untung,\" ujarnya. Daerah pertama yang menjadi lokasi pengolahan limbah plastik yaitu Bogor. Pemilihan Bogor sebagai lokasi pilot project sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Bogor yang mencanangkan diet kantong plastik. Setidaknya ada empat limbah plastik yang akan dibangun menjadi pembangkit bahan bakar ramah lingkungan di sejumlah wilayah Jawa Barat. Setiap pembangkit bahan bakar memiliki nilai investasi 40 juta dolar AS atau sekitar Rp580 miliar.   Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengaku masih memproses kerja sama dengan Plastic Energy ini. Walaupun sudah ada beberapa investor yang mengajukan kerja sama serupa, menurut Bima, pengolahan limbah plastik oleh Plastic Energy yang paling memungkinkan. Beberapa waktu lalu, perwakilan dari Plastic Energy, Kirk Evans, menjelaskan, setiap pembangkit bahan bakar dapat mengolah sekitar 75 ton sampah plastik per hari. Evans menambahkan, jenis plastik yang diolah hanya sebatas plastik sekali pakai dan bernilai rendah seperti kantong belanjaan atau pembungkus makanan, sedangkan botol plastik tidak termasuk. Plastic Energy mengembangkan teknologi modular untuk mengolah sampah plastik menjadi solar. Setiap satu ton sampah plastik dapat menghasilkan 860 liter produk yang terdiri dari 80 persen solar dan 20 persen nafta. Evans berharap bisa mulai membangun pembangkit bahan bakar tahun ini. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: