Masalah Sampah di Sungai Cipadu Keraton Kasepuhan Merata dari Hulu ke Hilir

Masalah Sampah di Sungai Cipadu Keraton Kasepuhan Merata dari Hulu ke Hilir

CIREBON-Foto-foto Sungai Cipadu yang dipenuhi sampah di depan Keraton Kasepuhan, sempat viral di media sosial. Namun, itu baru sekelumit masalah saja. Puncak gunung es dari masalah yang sesungguhnya. Berdasarkan data teknis, Sungai Cipadu memiliki panjang kurang lebih 1,8 kilometer. Melewati Kelurahan Jagasatru, Kasepuhan dan Lemahwungkuk. Sistem saluran ini melintasi permukiman padat penduduk, pasar dan pusat keramaian lainnya. Dari hulu sampai ke hilir, masalahnya sama. Tumpukan sampah di mana-mana. Mayoritas sisa aktivitas rumah tangga, seperti plastik, juga kemasan lainnya. Selain sulit terurai, sampah yang masuk penampang basah rupanya hanya mondar-mandir di area dekat hulu. Kemudian mengendap saat debit air turun. Seperti yang terlihat padadua foto yang didokumentasikan, Selasa (9/7). Sore hari, tumpukan sampah berada di sekitar area Karaton Kasepuhan karena terdorong arus dari hilir. Sementara pada malam harinya terdorong arus pasang dari laut. Masalah ini, disayangkan banyak pihak. Mengingat Keraton Kasepuhan dan area sekitarnya menjadi destinasi wisata yang diandalkan Kota Cirebon. Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH juga prihatin dengan kondisi ini. Ia langsung memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon untuk membersihkan sungai tersebut. Kemudian meminta Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) untuk melakukan normalisasi, agar alirannya lancar dan mencari solusi agar sungai tetap terjaga kebersihannya. \"Saya sudah mendapatkan laporan, sungai sekarang sudah dibersihkan. Memang ini adalah tugasnya pemerintah, tapi keikutsertaan masyarakat di sekitar sungai untuk menjaga kebersihannya sangat penting,\" ujar Azis. Dia berharap, masyarakat tidak membuang sampah ke sungai. Selain dampak buruk untuk kesehatan, juga berpotensi merugikan secara materil. Apalagi yang terdampak adalah sebuah kawasan pariwisata. Yang dikhawatirkan bakal membuat pengunjung tidak nyaman. Direktur Pengelola Keraton Kasepuhan Rr Alexandra Wuryaningrat mengaku sudah berupaya melakukan pembersihan secara swadaya. Tapi upaya ini tidak berbekas karena masalah sesungguhnya ada di hulu dan hilir sungai. “Kami sering kerja bakti bersama abdi dalem dibantu LSM. Tapi ya sulit, karena banyak keterbatasan. Hasilnya juga kurang maksimal,” katanya. Alexandra berharap, Pemerintah Kota Cirebon membantu menyelesaikan masalah ini. Sampah di Sungai Cipadu merupakan kiriman dari hulu dan mengendap saat debit air turun. Keraton Kasepuhan juga seringkali berkirim surat kepada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR). Sayangnya, upaya yang dilakukan kerap tidak berkelanjutan. “Kalau kami kirim surat saja dibersihkan, selebihnya tidak ada pembersihan lagi,” tuturnya. Ia berharap upaya pembersihan tidak berhenti. Bahkan sudah waktunya dilakukan upaya selanjutnya agar masalah sampah tidak terus berulang. Yang dikhawatirkan ialah kenyamanan wisatawan. Apalagi, Kota Cirebon memasang target 2 juta wisatawan. Sudah semestinya didukung dengan kesiapan lingkungan dan kebersihan. “Kami tentu tidak menginginkan wisatawan yang datang ke keraton melihat pemandangan dan bau tidak sedap dari sungai itu,\" tandasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: