Aman… Slamet Ramadan Bergerak ke Hutan Atas Ciremai

Aman… Slamet Ramadan Bergerak ke Hutan Atas Ciremai

KUNINGAN - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) memastikan keberadaan Slamet Ramadan si macan tutul jawa (Panthera Pardus Melas). Hewan buas yang dilepasliarkan sepekan yang lalu kini sudah berada di kawasan hutan atas Gunung Ciremai dan aman dari pemukiman warga. Kepala BTNGC Kuswandono melalui Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNGC Silvia Lucyanti mengatakan, berdasarkan rekaman data GPS Collar terakhir menunjukkan keberadaan Slamet Ramadan sudah berada di kawasan hutan atas Gunung Ciremai. Dengan demikian keberadaannya sudah semakin jauh dari permukiman warga dan dinyatakan aman. \"Pemantauan GPS Collar dilakukan di Coopenhagen Zoo Denmark yang memberikan laporan kepada kami tentang keberadaan macan kumbang Slamet Ramadhan. Informasi terakhir pada tanggal 10 Juli, keberadaan macan tutul berada di kawasan hutan atas Gunung Dulang masih sekitar lokasi pelepasliaran. Mudah-mudahan dia terus bergerak ke kawasan hutan dalam dan menjauh dari pemukiman warga,\" ungkap Silvia kepada Radar, kemarin (16/7). Silvia mengaku, setelah laporan terakhir dari Coopenhagen Zoo pada tanggal 10 Juli tersebut pihaknya belum mendapat laporan terbaru terkait keberadaan Slamet Ramadhan. Namun demikian, dia berkeyakinan, sang macan tutul masih berada di lokasi aman. \"Mungkin karena kendala jaringan internet dan website yang tidak bisa diakses, kami belum mendapat informasi terbaru lagi. Namun kami yakin dari informasi terakhir tadi, macan tutul masih dalam posisi yang aman dan jauh dari permukiman warga,\" ujar Silvia. Silvia juga mengaku sempat mendapat laporan dari masyarakat yang melihat keberadaan macan kumbang di lereng Gunung Ciremai sebelah Utara. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut dan mengorek informasi lebih dalam dari sumbernya, ternyata macan kumbang tersebut tidak dilengkapi kalung GPS Collar seperti yang dikenakan Slamet Ramadan. \"Informasi dari tim pada Selasa (16/7) siang ke lokasi tersebut memang benar ada laporan temuan macan kumbang di Blok Batu Korsi. Namun setelah tim menanyakan ciri-cirinya, ternyata memiliki ukuran tubuh lebih besar dan tidak memakai kalung collar. Ini artinya macan kumbang yang dilihat warga tersebut bukan yang dilepasliarkan kemarin, melainkan penghuni asli Gunung Ciremai. Kami masih berpegang pada informasi dari sinyal GPS Collar yang melaporkan keberadaan macan  kumbang yang dilepasliarkan sepekan kemarin masih berada di hutan atas Ciremai,\" ujar Silvia. Upaya lain yang dilakukan BTNGC untuk memantau keberadaan macan tutul tersebut, kata Silvia, dengan mengerahkan tim yang rutin melakukan patroli dan monitoring di sekitar lokasi rilis. Selain itu, telah dipasang beberapa kamera trap di beberapa titik kawasan Gunung Ciremai baik yang masuk wilayah Kuningan maupun Majalengka. \"Kami punya tim khusus yang rutin melakukan patroli dan monitoring di sekitar lokasi rilis termasuk kawasan Gunung Ciremai yang masuk wilayah Majalengka. Mudah-mudahan macan kumbang tersebut bisa terekam kamera trap untuk memastikan keberadaannya,\" ujar Silvia. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: