Wall Climbing, Olahraga Ekstrem yang Semakin Diminati Kaum Hawa

Wall Climbing, Olahraga Ekstrem yang Semakin Diminati Kaum Hawa

Kendati termasuk olahraga yang cukup ekstrem dan membutuhkan nyali, tapi penggemar olahraga panjat tebing semakin meningkat. Uniknya, bukan hanya laki-laki saja yang menggeluti olahraga ini melainkan juga kaum Hawa. Karena besarnya minat peserta terhadap panjat tebing, maka digelar Wall Climbing Competition (panjat tebing) Mahakupala Universitas Kuningan. Agus Panther, Kuningan HARI itu, cuaca lumayan terik. Namun seolah tak terpengaruh oleh kondisi cuaca, sejumlah pemanjat tebing wanita memanjat papan tebing yang berdiri tegak. Tanpa sungkan, mereka memamerkan keahlian dalam Wall Climbing Competition (panjat tebing) Mahakupala Universitas Kuningan. Para pemanjat tebing ini menunjukkan bahwa seorang wanita juga mampu terlihat tangguh dan kuat. Olahraga ekstrem yang sebagian besar dilakukan kaum Adam ini rupanya cukup diminati para kaum Hawa. Hal itu dibuktikan dengan adanya belasan peserta dari kalangan pelajar usia 14-19 tahun kategori putri. Panjat tebing merupakan kegiatan ekstrem yang hanya digeluti segelintir orang. Bagi pemanjat tebing, hidup adalah tentang menaklukkan seberat apapun rintangan dan tantangan. Kegiatan ekstrem panjat tebing memang sebagian digeluti para pria, sebab membutuhkan tenaga, fisik, dan stamina yang luar biasa. Namun ternyata, ada beberapa wanita hebat menggeluti kegiatan berbahaya yang mempertaruhkan nyawa ini. Dalam kesempatan itu, tiga peserta mampu menjadi juara kategori Lead Perorangan U14-19 Putri yakni Juara I Nur Febi Fitriani (SSC Bandung Barat), Juara II Shafana Cantigi (SMPN 19 Depok), dan Juara III Intan Nurul Farida (SMAN I Kadugede Kuningan). Kategori Lead Perorangan U14-19 Putra untuk Juara I Firman Adiman Syeich Almanik (Kota Cirebon), Juara II Shabhan Mawali Mualim (Bandung Barat), dan Rizki Kurnia (Avonturir Climbing Club). Sejumlah peserta perempuan mengaku senang bisa ambil bagian dalam kompetisi Wall Climbing Competition (panjat tebing) Mahakupala Universitas Kuningan. selain mengasah kemampuan memanjat, juga bisa menyalurkan hobi. “Meski kami perempuan, namun kami menyenangani olahraga panjat tebing. Dan kami juga tak kalah dengan laki-laki. Olahraga ini sangat membutuhkan stamina serta ketahanan fisik,” tutur beberapa peserta kompetisi. Ketua Kompetisi Panjat Tebing Indah Lestari menuturkan, kompetisi panjat tebing ini merupakan agenda rutin yang kerap diadakan Mahakupala Uniku. Panjat tebing ini diikuti bukan saja dari mahasiswa Uniku, melainkan dari pelajar maupun mahasiswa di luar kampus. “Mahakupala Wall Climbing Competition 2019 ini mengusung tema melakukan yang terbaik, jadilah yang terbaik, untuk yang terbaik. Ada sekitar 43 peserta yang ikut dalam perlombaan panjat tebing,” terangnya. Jumlah itu, lanjut dia, terdiri dari 30 laki-laki dan 13 perempuan. Dekan Fakultas Kehutanan Uniku Toto Supartono menyampaikan, Wall Climbing Competition sebagai ruang yang bertujuan mempererat tali silaturahmi. Sekaligus menyediakan wadah bagi para peserta untuk menyalurkan bakatnya. “Selain mempererat tali silaturahmi antara panitia Fakultas Kehutanan dan para peserta, namun juga bertujuan untuk memberikan wadah bagi putra-putri Kuningan dan sekitarnya dalam menyalurkan bakat yang dimiliki khususnya panjat tebing,” ujarnya. Tak lupa, dia juga mengapresiasi kepada seluruh panitia yang sudah bekerja keras demi terlaksananya kompetisi panjat tebing. Harapannya, kompetisi itu akan terus digelar setiap tahunnya. “Semoga adanya kegiatan ini mampu mencetak atlet panjat tebing yang bisa tembus menjadi juara di tingkat daerah, nasional, dan bahkan tingkat internasional,” harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: