Cegah Penyakit, Normalisasi Selokan Alun-Alun Haurgeulis

Cegah Penyakit, Normalisasi Selokan Alun-Alun Haurgeulis

INDRAMAYU - Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Indramayu Bidang Perumahan dan Penyehatan Lingkungan melaksanakan normalisasi selokan di kawasan Alun-alun Kecamatan Haurgeulis, Sabtu (27/7). Melalui UPT DKPPP Wilayah Haurgeulis, normalisasi menyasar selokan yang mengelilingi kawasan alun-alun, saluran depan masjid Al Furqon serta saluran sekeliling wilayah Kota Haurgeulis. Sebanyak 13 personel UPT DKPP wilayah Haurgeulis diterjunkan untuk mengangkat sampah serta menguras endapan lumpur dari selokan. “Supaya aliran air lancar, mencegah timbulnya wabah penyakit dan terpenting lagi mewujudkan lingkungan kawasan Alun-alun Haurgeulis yang bersih, indah dan nyaman,” terang Kepala DPKPP Kabupaten Indramayu, Suryono ST MSi melalui Kepala UPT DPKPP Haurgeulis, Deddy Irawan. Kegiatan itu, lanjut Dedy Irawan, juga untuk menggungah kesadaran masyarakat, pedagang maupun pengguna alun-alun Haurgeulis untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. “Terpenting itu, masyarakat menjadi sadar untuk tidak membuang sampah ke saluran atau selokan,” katanya. Dijelaskan Deddy Irawan, sebelumnya kegiatan semacam ini dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Indramayu. Namun, semenjak adanya perubahan nama SOTK baru, sekarang dialihfungsikan tugasnya ke Bidang Perumahan dan Penyehatan Lingkungan DPKPP. “Jadi ini kegiatan perdana, dan Insya Allah diharapkan rutin setiap bulan atau per triwulan sekali,” harapnya. Sementara itu, Camat Haurgeulis Rorry Firmansyah didampingi Kuwu Haurgeulis Apitudin merespons positif upaya bersih-bersih yang dilakukan UPT DPKPP Wilayah Haurgeulis. Upaya ini sejalan dengan bagian dari rencana revitalisasi atau mengembalikan fungsi alun-alun Kecamatan Haurgeulis sebagaimana peruntukannya. Alun-alun Kecamatan Haurgeulis menjadi ruang terbuka publik strategis serta menjadi pusat aktivitas masyarakat, baik untuk kegiatan olahraga, keagamaan sampai upacara bendera. “Supaya tetap bersih dan nyaman, Alun-alun Haurgeulis juga dijadikan sebagai kawasan bebas sampah,” ujar Rorry. Diakuinya, persoalan sampah di kawasan alun-alun memang cukup dilematis. Sebab, sampah bukan hanya berasal dari pedagang, melainkan juga banyak dari para pengunjung, sehingga penerapan sanksi cukup sulit dilakukan. Karena itu, camat meminta para pedagang serta masyarakat sekitar bisa berperan sebagai penjaga sekaligus pengawas kawasan alun-alun. Yakni dengan terus menjaga kebersihan dengan membuang sampah di tempat yang disediakan serta mengingatkan warga atau pembeli untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Kawasan alun-alun menjadi ikon pusat ibu Kota Kecamatan Haurgeulis. Kalau ada sampah di dekatnya, ya langsung dipungut, dibersihkan. Tidak usah menunggu petugas kebersihan karena ini kawasan alun-alun ini milik bersama,” terang dia. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: