Harga Anjlok, Tomat Diobral

Harga Anjlok, Tomat Diobral

INDRAMAYU - Akibat kemarau panjang, harga tomat di pasaran jatuh hingga Rp 1.000 per kilogram. Selain itu, murahnya harga tomat juga karena sedang panen raya. Harganya diprediksi terus anjlok mengingat stok masih menumpuk di tingkat petani maupun pedagang. “Stok masih menumpuk, harganya jatuh. Terpaksa diobral,” kata Endang salah seorang pedagang di Pasar Induk Sayuran Patrol, Senin (29/7). Semula, harga tomat masih bertengger di rentang Rp 3.000 sampai Rp 4.000/kg tergantung ukuran dan kualitas. Namun, sejak seminggu terakhir, harganya terus menurun seiring dengan masa panen serentak di sejumlah daerah yang juga terjadi di Kabupaten Indramayu. “Pasokan dari luar daerah sekarang sudah tidak ada lagi. Tinggal tomat lokal saja. Seminggu lagi bisa cuma lima ratus perak sekilo,” prediksinya. Lantaran pasokan melimpah, sejumlah pedagang sampai menjualnya dengan cara borongan dengan harga di bawah pasar. Ini dilakukan mengantisipasi tomat membusuk. Pedagang lainnya, Iyan membenarkan kondisi itu. Tomat yang beredar di pasaran saat ini berasal dari petani lokal seperti dari wilayah Kecamatan Patrol, Anjatan dan Bongas. Itupun, sambungnya, petani memilih memetik dan mengantarkan hasil panennya sendiri dengan menggunakan sepeda motor untuk menekan biaya transportasi. “Kalau pakai mobil malah tidak bisa nutup resiko. Bisa rugi,” ucapnya. Padahal, kata Iyan, beberapa bulan lalu harga tomat cukup mahal. Sehingga, banyak petani tergiur untuk menanam tomat. Sehingga, saat memasuki puncak musim kemarau saat ini, secara otomatis produksi tomat meningkat dan  tomat sangat melimpah di pasaran. “Tidak bisa dihindari harga tomat di pasaran jatuh kerena barang melimpah,” pungkasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: