Polisi Bakal Pertemukan Sekolah untuk Sudahi Tawuran

Polisi Bakal Pertemukan Sekolah untuk Sudahi Tawuran

CIREBON-Polres Cirebon Kota (Ciko) bergerak cepat mencari solusi atas persoalan aksi tawuran dan penyerangan sekolah yang akhir-akhir ini marak terjadi. Sebagai solusi jangka pendek, Polres Ciko menerjunkan sejumlah anggota pengendali massa (Dalmas) untuk siaga di titik-titik rawan tawuran. Seperti terlihat pada Kamis siang (1/8), sejumlah personel bersiaga di beberapa titik yang dianggap rawan terjadi tawuran. “Kita patroli antisipasi tawuran saat jam-jam pulang sekolah. Kita sudah rutin setiap hari. Mereka mau pulang kita jagain,” ujar Kasat Sabhara Polres Cirebon Kota AKP Bekti Setiawan. Sementara itu, mengenai rencana pertemuan sekolah-sekolah yang sering melakukan tawuran. Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Cirebon Kota Kompol Purnama mengatakan hal itu masih dalam tahap wacana. Pihaknya hingga kini belum dapat memastikan kapan hal itu akan dilakukan. “Baru wacana itu, memang karena maraknya tawuran, langkah-langkah (penanganannya, red) seperti itu,” ujarnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMK Persatuan Umat Islam (PUI) Kota Cirebon HA Halim Falatehan mengaku telah mendapatkan pemberitahuan dari Polres Cirebon Kota mengenai rencana pertemuan tersebut. Kendati begitu, pemberitahuan yang diterima sekadar informasi lisan. “Katanya sih Senin (pekan depan). Saya sudah diberitahu pas ke polres Ciko tadi siang (Kamis, red),” kata Halim kepada Radar Cirebon. Sementara Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Sosial Kota Cirebon Haniyati menganggap persoalan tawuran siswa bukanlah persoalan sederhana. Diperlukan peran serta semua pihak untuk memikirkan dan mencari solusi atas persoalan klasik tersebut. “Persoalan tawuran pelajar itu persoalan kompleks, banyak pihak yang harus terlibat dan sama-sama mencari solusi,” katanya. Secara teoritis, menururt Haniyati, setiap anak harus terpenuhi hak-haknya. Salah satunya hak mendapatkan pendidikan yang layak. Ia pun menyayangkan adanya aksi tawuran bahkan penyerangan, yang membuktikan bahwa masih banyak persoalan di sekolah. “Karena saat jam sekolah seharunya mereka sedang di dalam kelas, belajar. Dan bukan tawuran,” tutur Haniyati. (day)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: