Museum Kebangkitan Nasional Hadir di Radar Cirebon, Berlangsung Lima Hari

Museum Kebangkitan Nasional Hadir di Radar Cirebon, Berlangsung Lima Hari

CIREBON–Pameran museum keliling (musling) bertemakan kebangkitan nasional hadir di Cirebon. Tepatnya di Gedung Kaliandra Graha Pena Radar Cirebon. Berlangsung selama lima hari, mulai Selasa (20/8) hingga Sabtu (24/8) mendatang. Pameran dibuka bagi masyarakat umum dan akan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Kegiatan dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan kesenian. Seperti seni tari dari SMK Seni Pakungwati. Pengunjung diperkenankan mengirim foto terbaiknya selama pameran berlangsung. Bagi foto yang terpilih, akan mendapatkan merchandise menarik dari pihak panitia. Museum kebangkitan nasional merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayan. Diantara tugas dan fungsinya adalah menyajikan dan publikasi benda dan pelayanan edukasi bernilai sejarah kebangkitan nasional. Museum kebangkitan nasional adalah salah satu cara untuk menyajikan, mengedukasi, dan mempublikasikan nilai-nilai sejarah kebangkitan nasional sebagaimana dimaksud. Museum kebangkitan nasional berlokasi di Jl Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat. Yakni menempati gedung yang dulu dikenal dengan sekolah kedokteran School tot Opleiding van Indische Artsen, atau yang juga dikenal dengan STOVIA. Gedung tersebut menjadi bagian penting sejarah pergerakan nasional bangsa Indonesia. Karena di sekolah itu juga untuk pertama kalinya didirikan organisasi modern pertama Boedi Oetomo yang didirikan oleh para pelajar di sekolah tersebut yang juga merupakan pemuda bumi putera. “Di gedung itu Soetomo dan para pelajar lainnya mendeklarasikan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 yang hingga kini tanggal tersebut diperingati sebagai hari kebangkitan nasional,” kata Kurator acara, Juniawan Dahlan kepada Radar Cirebon. Berdirinya Boedi Oetomo menjadi penanda awal bergerak dan bangkitnya semangat nasionalisme untuk membebaskan diri dari penjajahan. Berdirinya Boedi Oetomo juga menjadi awal perubahan bergeraknya perjuangan dari yang sebelumnya mengandalkan bentuk fisik menjadi pemikiran, dan yang sebelumnya bersifat kelompok atau kedaerahan menjadi persatuan dan nasionalis. Boedi Oetomo juga dianggap menjadi pemicu semangat perjuangan para tokoh-tokoh nasional selanjutnya dan menjadi pelopor organisasi-organisasi pergerakan yang muncul setelahnya. Seperti  Perhimpunan Indonesia, Serekat Islam, Muhammadiyah, Indische Partij, yang merupakan beberapa organisasi yang muncul setelah berinteraksi dengan Boedi Oetomo. Perjuangan pergerakan selanjutnya ditandai dengan beberapa momen penting. Diantaranya sumpah pemuda hingga dibacakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia, tidak terlepas dari peran penting perjuangan awal yang telah dilakukan oleh sekelompok pelajar bumi putra di gedung STOVIA pada 20 Mei 1908. “Museum Keliling yang dilaksanakan oleh Museum Kebangkitan Nasional ini juga bertujuan untuk memberikan informasi kesejarahan, serta mengenalkan, menanamkan, dan meneladani semangat perjuangan mereka, khususnya para generasi muda sekarang ini, para pelajar yang kelak akan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa dan negara Indonesia,” pungkasnya. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: