Arahan Presiden Terbaru, untuk Penanganan Corona: Stop Ekspor Masker, Perbanyak Rapid Kit Test
PRESIDEN Joko Widodo mengeluarkan arahan terbaru terkait dengan penanganan virus corona.
Arahan terbatas itu disampaikan secara teleconference. Beberapa fokusnya diantaranya, untuk pencegahan penyebaran virus Corona serta percepatan untuk deteksi cepat atau rapid test bagi masyarakat.
Berikut rangkuman arahan presiden:
Pagi hari ini kita ingin mendengarkan laporan mengenai percepatan penanganan virus Corona (COVID-19) yang dipimpin oleh Kepala BNPB, tapi sebelumnya saya ingin menekankan beberapa hal yang penting.
Yang pertama, prioritas kita adalah mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas lagi, oleh sebab itu penting untuk dilakukan yaitu mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Kita terus menggencarkan sosialisasi untuk menjaga jarak, social distancing, dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penularan COVID-19.
Tiga hal ini penting terus kita ulang-ulang, sekali lagi, mengurangi mobilitas dari satu tempat ke tempat yang lain, yang kedua, menjaga jarak, yang ketiga, mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran COVID-19.
Karena itu kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah betul-betul harus kita sampaikan terus sehingga bisa dijalankan secara efektif tetapi juga kita harus tahu juga bahwa yang tidak bekerja di rumah tentu saja tetap bekerja di lapangan dan bekerja di kantor dengan tetap saling menjaga jarak.
Kebijakan belajar di rumah, kebijakan bekerja di rumah, kebijakan beribadah di rumah, jangan sampai kebijakan ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan. Saya lihat satu minggu kemarin di Pantai Carita, di Puncak, lebih ramai dari biasanya sehingga hal ini akan memunculkan keramaian yang berisiko memperluas penyebaran COVID-19.
Saya juga minta diterapkan secara ketat menjaga jarak, social distancing, di area-area publik termasuk di dalam transportasi publik seperti di bandara, di pelabuhan, di stasiun kereta api, di stasiun bus, untuk mencegah penularan COVID-19.
Selain itu saya minta juga gugus tugas untuk mengajak lembaga-lembaga keagamaan, tokoh-tokoh agama untuk bersama-sama mencegah potensi penyebaran COVID-19 di kegiatan-kegiatan keagamaan.
Kita harus mengevaluasi penyelenggaraan acara keagamaan yang melibatkan banyak orang.
Sehingga yang kedua, segera lakukan rapid test, tes cepat dengan cakupan yang lebih besar agar deteksi dini kemungkinan indikasi seorang terpapar COVID-19 bisa kita lakukan.
Saya minta alat rapid tes terus diperbanyak, juga memperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit baik pemerintah, milik BUMN, Pemda, rumah sakit milik TNI dan Polri dan swasta dan lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.
Yang ketiga penyiapan protokol kesehatan yang alurnya jelas, sederhana, dan mudah dipahami. Itu penting sekali. Terkait dengan hasil rapid test ini apakah dengan karantina mandiri, self isolation, ataupun memerlukan layanan rumah sakit, protokol kesehatan ini dijelaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: