Pasien Positif di RSD Gunung Jati Semakin Membaik

Pasien Positif di RSD Gunung Jati Semakin Membaik

CIREBON - Pasien nomor 10 yang dinyatakan positif corona dan dirawat di ruang isolasi RSD Gunung Jati (RSDGJ) Cirebon kondisinya semakin membaik. Mematuhi instruksi yang dikeluarkan pemerintah, RSDGJ membatasi akses masuk dan pengunjung.

“Kondisinya (pasien nomor 10 yang positif corona, red) sudah bagus,” ujar Direktur Utama RSDGJ Cirebon Ismail Jamaludin kepada Radar, Rabu (18/3).

Akses masuk RSDGJ hanya melalui tempat yang telah ditentukan. Kemudian, pendampingan pasien maksimal 1 orang dan wajib menggunakan masker serta kartu identitas penunggu pasien. Mereka yang sedang sakit juga dilarang masuk area rumah sakit.

Ismail menjelaskan, langkah yang dilakukan sebagai upaya proteksi diri sesuai dengan anjuran Walikota Cirebon, Nashrudin Azis. “Anak-anak nggak boleh masuk. Dan kalau yang tidak terlalu kritis pasiennya, tidak perlu ditungguin,” ungkapnya.

Ismail menambahkan, saat ini ruang isolasi RSDGJ telah penuh terisi. Pasien yang sebelumnya waiting list, telah dirujuk ke rumah sakit terdekat dengan domisili masing-masing.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Cirebon Edy Sugiarto mengatakan, keterbatasan RSD Gunung Jati sebagai layanan medis rujukan corona, maka Lapangan Madya Bima Kota Cirebon akan dipersiapkan sebagai ruang isolasi jika kondisi darurat.

Mengantisipasi kemungkinan bertambahnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSD Gunung Jati secara drastis, Edi meminta rumah sakit yang ada di wilayah 3 Cirebon untuk mampu mempersiapkan ruang isolasi sendiri. Digunakan untuk kondisi gawat darurat tertentu.

“Artinya, kalau terjadi outbreak (peningkatan insidensi kasus secara drastis dan mendadak, red) harus siap semua,” terangnya.

Seperti diketahui, RSD Gunung Jati hanya memiliki 6 bed di ruang isolasi. Permintaan rujukan dari pihak rumah sakit sewilayah 3 Cirebon terkait penanganan wabah corona, sempat membeludak dan mengharuskan mereka untuk waiting list.

Edi menegaskan, ruang isolasi RSDGJ tak memungkinkan untuk menambah bed. Alasannya, mempertimbangkan faktor teknis dan fungsional. Seperti tekanan negatif, oksigen, dan sejumlah alasan lain.

Untuk itu, sambung dia, ODP cukup melakukan pemeriksaan di puskesmas dan mengisolasi diri di rumah masing-masing selama masa inkubasi virus, yakni 14 hari. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: