Wawancara dengan Pasien Positif Covid-19 di RSD Gunung Jati

Wawancara dengan Pasien Positif Covid-19 di RSD Gunung Jati

Mulai Gejala 2 Maret, Paling Terasa Itu Demam Tinggi

Surat terbuka untuk Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ditulis tepat di hari ke-19. Pasien nomor 10 positif virus corona atau Covid-19 itu menulis suratnya dari ruang isolasi Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Kamis (26/3).

===========================

RIKI Rachman Purnama memberikan izin namanya dipublikasikan. Seiring suratnya yang tersiar luas di ragam media. Radar Cirebon berkesempatan menghubunginya melalui sambungan telepon, Jumat (27/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Berikut hasil wawancaranya:

-Halo Mas selamat sore, bagaimana kondisi sekarang?

Baik Mas, sekarang sudah tidak diinfus

-Banyak yang penasaran. Sebetulnya, bisa cerita dari awal bisa terpapar virus corona dan gejalanya? Dan bagaimana bisa sampai masuk ruang isolasi?

Saya bekerja sebagai petugas Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Kemungkinan memang saya tertular di bandara. Saya mulai merasakan gejala dari tanggal 2 Maret sampai tanggal 8 Maret. Jadi terasanya itu yang paling terasa demam tinggi 39, 38 derajat celcius. Saya juga merasakan radang tenggorokan. Dari periode 2 sampai 8 Maret itu saya berobat ke dokter umum dua kali. Tapi saya merasa demamnya tidak turun-turun nih. Saya curiga tifus. Akhirnya saya coba pulang ke Cirebon

-Pulang tanggal berapa ya Mas?

Saya pulang ke Cirebon 8 Maret. Dari stasiun saya langsung ke Rumah Sakit Mitra Plumbon. Anehnya, hasil pemeriksaannya normal-normal aja. Untungnya dokternya cermat. Dokter menanyakan tentang pekerjaan saya  dan riwayat perjalanan saya. Berasal dari situlah mereka langsung menyarankan saya untuk melakukan beberapa tes lanjutan. Hari itu juga saya dirujuk ke Rumah Sakit Gunung Jati. Langsung masuk ruang isolasi. Akses pintu masuknya beda, ruangannya juga beda. Seperti paviliun begitu

-Nah waktu pertama masuk RS Gunung Jati itu langsung dites atau diberikan treatment apa?

Hari pertama masih ada di ruang isolasi. Saya dikasih obat penurun demam. Awalnya yang terlihat bahwa ada infeksi paru-paru sebelah kiri saya. Tanggal 9 saya dites swab, langsung dari tim Balitbangkes Jakarta. Besoknya, tanggal 10 tes swab lagi dari dinas kesehatan

-Menerima hasil positif itu berapa jam atau berapa hari setelah itu?

Keluar hasilnya itu resmi di rumah sakit itu tanggal 14 Maret. Wakti itu juga langsung diumumkan walikota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: