Harga Kebutuhan Pokok Masih Tinggi, Warga Banyak Beraktivitas di Rumah, Kebiasaan Belanja Berubah

Harga Kebutuhan Pokok Masih Tinggi, Warga Banyak Beraktivitas di Rumah, Kebiasaan Belanja Berubah

CIREBON - Harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Gula pasir, beras hingga telur merupakan beberapa komoditas yang terpantau terus mengalami perubahan harga.

Seperti yang terpantau di Pasar Induk Jagasatru, harga gula pasir bertahan di angka Rp18 ribu/kilogram. Jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp12.500/kilogram. Kondisi ini telah bertahan kurang lebih dalam tiga pekan terakhir.

Kondisi serupa juga terjadi pada sejumlah komoditas lain. Gula merah juga harganya masih tinggi. Di pasaran harganya Rp18 ribu/kilogram.

Bawang putih yang sebelumnya sempat turun di angka Rp30 ribu/kilogram, beberapa hari terakhir harganya kembali naik. Bawang putih kini dibandrol di angka Rp40 ribu/kilogram.

Sementara untuk harga komoditas lokal juga naik. Telur ayam kini dijual Rp25 ribu/kilogram. Minyak sayur menjadi Rp10.500/kilogram dari yang biasanya Rp10 ribu/kilogram. Untuk beras kualitas sedang harganya Rp12 ribu/kilogram. Untuk kualitas premium lebih dari  Rp12 ribu.

Salah seorang pedagang di Pasar Jagasatru, Rudi (45) mengungkapkan, beberapa komoditas belakangan memang sedang naik. “Semuanya sekarang pada naik,” ucap dia.

Pedagang lainya, Suwandi mengatakan sejak adanya imbauan agar masyarakat tetap tinggal di rumah, telah mempengaruhi kebiasaan masyarakat berbelanja. \"Sekarang sekolah diliburkan, pegawai juga bekerjanya di rumah, jadi kafe dan restoran juga mengurangi belanjanya. Ibu-ibunya masak di rumah dan beli sayuran di dekat dekat rumah saja,\" ucapnya.

Hal tersebut, membuat kunjungan masyarakat ke  pasar menjadi berkurang. Dia berharap masalah pandemi ini cepat berakhir. Sehingga kehidupan masyarakat kembali normal.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP), Dra Hj Sumarni MA menegaskan, cadangan pangan utama, yakni beras, masih aman. Setelah diberikan pada korban bencana banjir awal tahun 2020, saat ini Pemerintah Kota Cirebon memiliki 1,4 ton beras yang dititipkan di Bulog Sub Divre III Cirebon. Dan akan kembali dilakukan pengadaan pada April bulan depan, sebanyak 17 ton. “Beda dengan ketersediaan pangan. Kalau ketersediaan pangan itu, pangan milik masyarakat yang ada di Kota Cirebon,” katanya.

Sama dengan cadangan utama, komoditi utama ketersediaan pangan di Kota Cirebon adalah beras. Dalam 1 hari, masyarakat Kota Cirebon membutuhkan 91 ton. Jumlah tersebut menyesuaikan dengan banyaknya penduduk dan belum menghitung pendatang. Dari keseluruhan pedagang yang ada, ketersediaannya mencapai 560 ton. Sedangkan kebutuhan hanya 91 ton. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: