PKB Berharap Corona Hilang Sebelum Ramadan

PKB Berharap Corona Hilang Sebelum Ramadan

KUNINGAN – Wakil Ketua DPRD Kuningan H Ujang Kosasih MSi mengharapkan agar Covid-19 atau virus corona yang sedang mewabah bisa hilang sebelum Ramadan. Hal itu disampaikan Ujang saat diwawancarai sejumlah media di ruang kerjanya, Selasa (31/3).

“Dalam menghadapi wabah corona ini, ingin saya sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah, Bupati dan seluruh jajaran atas langkah-langkah dan kegiatan yang telah dilakukan secara maksimal. Semoga saja upaya-upaya itu bisa menghasilkan Covid-19 ini hilang, dan insya Allah saya secara pribadi berdoa agar sebelum Ramadan ini (virus corona) sudah diambil lagi oleh yang Maha Kuasa,” harap Ujang.

Ujang yang juga sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Kuningan, telah memerintahkan kepada seluruh anggota Fraksi PKB DPRD Kuningan dan seluruh pengurus PKB, serta seluruh kader PKB sesuai dengan arahan dan instruksi Ketum PKB dan Ketua DPW PKB Jawa Barat, seluruh pengurus apalagi anggota fraksi harus proaktif membantu pemerintah, terutama pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19 di tingkat desa.

Semua kekuatan tersebut kata dia, diinstruksikan untuk membantu aparatur pemerintah desa, aparatur pemerintahan kecamatan, dan juga Pemerintah Kabupaten Kuningan. Pihaknya juga siap membantu masyarakat dalam menghadapi virus ini. Ia memastikan hal itu terus disampaikan kepada seluruh kader PKB di Kuningan.

“Di Kabupaten Kuningan, Pak Bupati dan atas persetujuan DPRD itu telah melakukan solusi penanganan Covid-19. Ini tertuang dalam sebuah kesepakatan antara bupati dengan ketua DPRD yang anggarannya itu mencapai Rp18,6 miliar,” ujarnya.

Dari Rp18,6 miliar itu, kata Ujang, terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain pengadaan alat dan obat untuk penanganan Covid-19, anggarannya dipersiapkan Rp2 miliar. Kemudian pembuatan ruang isolasi dan ruang perawatan khusus, komitmen itu anggarannya dipersiapkan Rp1 miliar. Dukungan sarana dan prasarana untuk penanganan anggarannya dipersiapkan Rp3 miliar.

Lalu untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 dipersiapkan Rp1 miliar. Menuurtnya, anggaran yang sangat besar adalah untuk pengadaan rumah sakit Rp9 miliar, kemudian penyediaan stok sembako sebagai antisipasi sebesar Rp500 juta, dan penyediaan pangan sebagai antisipasi dampak Covid-19 Rp500 juta, serta untuk antisipasi post office center sebesar Rp1,6 miliar.

“Upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk anggaran yang ini sumbernya adalah dari DID, kemudian dari belanja tidak langsung dan juga ini diambil dari DBHCHT, semuanya anggaran sebesar Rp18,6 miliar. Memang luar biasa cukup besar,” ungkapnya.

Namun demikian, kata Ujang, anggaran sebesar itu belum tentu terpakai semua. Untuk itu, pihaknya berharap ada refocusing yang dilakukan oleh pemerintah karena pemerintah daerah belum terlalu besar melakukan refocusing atau penganggaran kembali atau fokus kembali anggaran untuk penyediaan stok sembako dan untuk penyediaan pangan.

“Di dalam nota kesepakatan ini baru teranggarkan Rp1 miliar. Saya membayangkan masyarakat di Kabupaten Kuningan, apalagi masyarakat kita yang ada di Jakarta dan di kota besar lainnya sudah pada pulang ke Kuningan. Mereka pasti di sininya mungkin saja kehilangan pekerjaan, kehilangan mata pencaharian, kehilangan pemasukan yang mungkin saja untuk kebutuhan sehari-hari saja mereka agak susah. Ini harus menjadi pemikiran kita bersama,” harapnya.

Oleh karena itu, Ujang akan mengusulkan kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati H Acep Purnama agar dilakukan refocusing ulang anggaran-anggaran yang dianggap tidak terlalu penting di tahun ini. Pihaknya mendorong untuk diadakan pergeseran atau perubahan untuk anggaran penanganan dampak di masyarakat.

“Harus ada pergeseran anggaran untuk penanganan dampak di masyarakat. Hari ini mungkin masih ada banyak yang tidak bisa masak di rumah akibat tidak punya sembako dan seterusnya, sehingga kemudian bagaimana upaya pemerintah bisa melakukan pengurangan, minimalnya kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya dilakukan oleh pemerintah daerah Rp18,6 miliar ini patut diapresiasi. Pandangan ini dasarnya sangat kuat berdasarkan instruksi Presiden, bahkan berdasarkan surat Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Ia mengimbau agar masyarakat selalu menjaga jarak di antara satu dengan yang lainnya. Hal itu selalu ia sampaikan dalam segala forum agar bisa menjaga jarak minimal 1 meter, lebih-lebih satu setengah meter. Himbauan berikutnya agar semua senantiasa menjaga kesehatan yang sebenarnya tidak terlalu sulit, karena bisa dengan tidur atau istirahat yang cukup, selalu berolahraga, berjemur, dan di rumah saja selama tidak ada kepentingan yang berarti.

“Saya juga ingin menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat di Kuningan bahwa menghadapi Covid-19 ini tidak hanya melulu pemerintah. Tapi Alhamdulillah pemerintah daerah menjadi aparatur terdepan, garda terdepan penanganan Covid-19. Seluruh masyarakat juga kelihatannya sudah melakukan upaya-upaya lahiriyah dengan menjaga jarak, pakai masker, pakai hand sanitizer, kemudian juga menjaga kesehatan dengan minum vitamin, dan sebagainya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: