PGSI Jawa Barat Libur Dua Pekan

PGSI Jawa Barat Libur Dua Pekan

CIREBON - PGSI Jawa Barat memulangkan atlet dari Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XX/2020, siang ini. Top organisasi cabang olahraga gulat itu akhirnya menghentikan pelatda untuk sementara waktu. Para atlet, termasuk empat pegulat Kota Cirebon, dipulangkan. Tapi, para pegulat wajib melaporkan aktivitas latihan dari rumah masing-masing.

Pelatih gulat Jawa Barat, Teti Perawati mengatakan, pelatda diliburkan hingga 14 April. Tanggal 15 April para pegulat harus kembali ke camp latihan gulat Jawa Barat di GOR Pajajaran, Kota Bandung. Sebab, pada 16 April, PGSI Jabar akan melaksanakan seleksi tahap akhir.

Menurut Teti, Jawa Barat meloloskan 11 kelas ke babak utama PON 2020. Karena entry by class, maka para pegulat terbaik akan kembali diseleksi untuk mengisi 11 kelas tersebut. \"Rencananya libur hanya dua pekan. Berikutnya masih ada seleksi tahap akhir. Kalau ada perubahan rencana, nanti kita informasikan lagi,\" katanya, kemarin.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PGSI Jawa Barat, Bambang Erawan mengatakan, kendati pelatda libur, para pegulat tetap diberikan program latihan oleh pelatih. Menu latihan harian wajib dilaksanakan. Pegulat wajib melaporkan program latihan yang mereka jalani lewat video.

\"Ya, para atlet harus tetap latihan di rumah. Jaga kondisi dan jaga kesehatan. Kami masih ada program lanjutan lagi setelah ini. Semoga tidak terjadi sesuatu hal, dan kita bisa berkumpul lagi di pelatda. Masih banyak program yang harus kita selesaikan menuju PON 2020,\" katanya.

Dewi Atiya, salah satu pegulat Kota Cirebon mengungkapkan, menjalani pemusatan latihan dalam ancaman wabah virus Corona memang tidak nyaman. Selama itu, dia dan para pegulat Jawa Barat lainnya, berusaha tetap disiplin menjalani program dan aturan ketat di pelatda. Namun, ada juga kekhawatiran tertular virus mematikan tersebut.

\"Selama di pelatda, kami berusaha memberikan yang terbaik. Disiplin tentu yang utama. Terlebih saat ada virus Corona. Kegiatan kami semakin terbatas. Keluar mes pun sangat dibatasi karena khawatir terinfeksi virus Corona,\" ungkapnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: